Pengabdian Masyarakat, KMIL ITB Tanamkan Pendidikan Sanitasi Sejak Dini
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Isu kebersihan lingkungan dan sanitasi menjadi salah satu tantangan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dalam menjawab tantangan tersebut, mahasiswa ITB yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (KMIL ITB) menyelenggarakan program bakti sosial pada Sabtu (21/9/2019) di Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Acara tersebut terdiri atas dua bentuk kegiatan utama, yaitu program sosialisasi dan program infrastruktur, yang melibatkan sekitar 450 siswa dan guru di dua sekolah, yaitu SDN 005 Rancaekek dan SDN 009 Rancaekek, Bandung, Jawa Barat. Program sosialisasi yang dilaksanakan oleh relawan anggota KMIL ITB ini mengusung tema pendidikan sanitasi sejak dini. Dalam program tersebut, para siswa dan guru di kedua sekolah mendapat edukasi seputar kebersihan lingkungan dan sanitasi.
Dalam sosialisasi tersebut, para siswa diberi wawasan mengenai jenis sampah dan cara memilahnya, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga lingkungan secara umum. Melalui sosialisasi tersebut para guru sebagai tenaga pendidik diharapkan dapat turut menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat di kalangan para siswanya.
Untuk mendukung kebiasaan hidup bersih dan sehat, tentu diperlukan infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, selain mengadakan sosialisasi, para relawan juga melaksanakan proyek infrastruktur berupa pembangunan dan perbaikan sarana prasarana sanitasi di lingkungan sekolah. Proyek tersebut meliputi perbaikan talang air, perbaikan toilet, serta pengadaan tempat sampah dan wastafel. Total terdapat 3 bilik toilet yang diperbaiki serta 24 tempat sampah organik dan anorganik, 2 bak sampah besar dan 2 wastafel baru yang disediakan di kedua sekolah. Dalam pelaksanaannya, KMIL berkolaborasi dengan PT. General Electric Nusantara Turbine Service (PT. GE).
Selain melaksanakan kegiatan utama di sekolah, KMIL ITB juga terjun langsung ke masyarakat dalam rangka mengampanyekan World Clean Up Day (WCUD) 2019. Kegiatan berupa bersih-bersih lingkungan ini disambut antusias oleh para warga sekitar yang ikut terlibat di dalamnya. Melalui kegiatan ini, KMIL ITB beserta segenap panitia dan peserta turut berpartisipasi dalam peringatan Hari Bersih-bersih Sedunia yang diselenggarakan serentak di berbagai daerah di Indonesia.
Kepala SDN 009 Rancaekek, Eti Setiawati, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan KMIL ITB bersama PT GE yang dilaksanakan di lingkungan sekolahnya. Menurut Eti, kegiatan ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat menjadi pembelajaran yang baik bagi para siswa dan guru.
“Diharapkan mereka (para siswa dan guru) dapat mulai menjaga kebersihan, mulai dari kebersihan diri, lingkungan, dan segalanya,” ujarnya.
Sementara itu menurut Nico Kartiiaya, selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut mengatakan bahwa KMIL ITB secara rutin melaksanakan kegiatan bakti sosial di bidang sanitasi dan lingkungan seperti ini. Kegiatan tersebut di antaranya yaitu Enviroes (Environmental Heroes) yang merupakan program kerja badan semi otonom (BSO) KMIL ITB yang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat skala besar berupa pembangunan infrastruktur di daerah yang membutuhkan.
Meski demikian, kegiatan kolaborasi dengan pihak korporasi seperti PT. GE merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh KMIL ITB. Menurut Nico, kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan karena dapat menjadi sarana meningkatkan relasi dengan pihak swasta dan membuka peluang untuk dapat berkarya secara nyata di masyarakat.
Reporter: Nabila Nurul Maghfirah (Planologi, 2015)