Gondjang-Gandjing Kampoes: Kasih Sayang dalam Budaya
Oleh Shabrina Salsabila
Editor Shabrina Salsabila
Dalam Gondjang Gandjing Kampoes tahun ini Kementerian Seni dan Budaya KM ITB juga menyelanggarakan program Exchange Unit dimana anggota masing-masing unit saling bertukar untuk mempelajari kebudayaan daerah lain. Satu bulan lamanya untuk saling belajar kesenian daerah lain dan pada acara Gondjang Gandjing Kampoes ini ditampilkan hasil pertukaran budaya tersebut.
Gondjang Gandjing Kampoes malam itu dibuka oleh penampilan modern dance dari Infinity ITB. Kemudian untuk lebih meningkatkan rasa cinta tanah air, seluruh penonton Gondjang Gandjing Kampoes bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan khidmat. Lirik lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan pada malam itu merupakan lirik lagu Indonesia Raya yang asli, terdapat beberapa perbedaan dengan lirik Indonesia Raya yang kita kenal sekarang namun sayangnya tidak diketahui orang Indonesia kebanyakan.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian sambutan daro ketua panitia Gondjang Gandjing Kampoes, Mikael Adi Surya (Fakultas Teknologi Industri 2012) dan Presiden Kabinet KM ITB, Anjar Dimara Sakti (Teknik Geodesi dan Geomatika 2008) secara bergantian membuka acara Gindjang Gandjing Kampoes ini.
Acara berlanjut dengan penampilan hasil Exchange Unit yaitu Tari Ratoh Duek yang dibina oleh Unit Kebudayaan Aceh (UKA) ITB. Tari Ratoh Duek merupakan tarian yang mengandung makna ibadah dan dilakukan secara duduk. Penampilan Exchange Unit selanjutnya adalah tarian pergaulan muda mudi khas Lampung yaitu Tari Bedana yang dilatih oleh Unit Kebudayaan Lampung (UBALA) ITB dan tarian tradisional Jepang yaitu Tari Gekitei Ondo hasil pelatihan dari Unit Kebudayaan Jepang (UKJ) ITB.
Penampilan selanjutnya merupakan medley lagu tradisional dari daerah Jawa yang dibawakan dalam versi choir oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITB dengan sentuhan sinden yang memperkuat nuansa Jawa dari Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa (PSTK) ITB. Kolaborasi selanjutnya merupakan kolaborasi antara musik tradisional dengan modern yang ditampilkan oleh APRES! ITB, Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU) ITB, Maha Gotra Ganesha (MGG) ITB, dan Unit Kebudayaan Minangkabau (UKM) ITB. Penampilan ini mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari penonton.
Tak hanya unit-unit kebudayaan yang berkolaborasi, Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (MTI) ITB, Himpunan Mahasiswa Pertambangan (HMT) ITB, dan Himpunan Mahasiswa SITH Nymphaea ITB pun turut berkolaborasi membawakan tarian dan lagu Kicir-Kicir.
Acara kemudian ditutup dengan sendra tari Rama dan Shinta yang dibawakan oleh Kecak Satu ITB, Maha Gotra Ganesha (MGG) ITB dan Lingkung Seni Sunda (LSS) ITB. Selama acara berlangsung puisi yang bertemakan kasih sayang dan budaya buatan Lingkar Sastra ITB pun dibacakan oleh pembawa acara Gondjang Gandjing Kampoes. Seluruh rangkaian acara ini menunjukkan bahwa dari seni dan budaya kita dapat belajar untuk saling mengasihi dan menyayangi. Gondjang Gandjing selanjutnya akan dilaksanakan di Pelesiran pada bulan April bekerja sama dengan Kementerian Pengabdian Masyarakat dan Kementrian Kebijakan Nasional KM ITB.