Pengalaman Budaya Ilmiah Unggul dari Dosen Muda ITB
Oleh Anggun Nindita
Editor Diky Purnama, S.Si.,M.Ds.
BANDUNG, itb.ac.id - Gebyar Budaya Ilmiah Unggul 2023 digelar Institut Teknologi Bandung (ITB), di Aula Barat ITB Kampus Ganesha, Rabu (20/09/2023). Salah satu sesi tersebut membahas budaya ilmiah unggul bersama Dosen Muda ITB. Narasumber yang dihadirkan pada sesi tersebut, yakni Prof. Dr.Sc. Ir. Andri Dian Nugraha, S.Si., M.Si., Dr. Shindy Rosalia, S.T., M.T., Dr. Eng. Sandro Mihradi, Indria Herman, S.T, M.T, Ph.D., yang dimoderatori oleh Dr. Anton Timur Jaelani, S.Si., M.Si.
Prof. Andri membahas mengenai Program Magister Menuju Doktor Sarjana Unggul (PMSDU). Tujuan dilaksanakannya PMSDU untuk mendidik sarjana unggul melalui pendidikan Magister menuju Doktor, memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional, dan menghasilkan sejumlah publikasi dan paten bereputasi internasional serta inovasi yang dibutuhkan dalam negeri.
“Total penerimaan se-Indonesia sudah 1.008, ITB ada di peringkat tiga dalam jumlah mahasiswa PMSDU baik yang akitf maupun yang sudah lulus,” ujarnya.
Beranjak dari PMSDU, pengalaman menarik lainnya datang dari Dosen Muda ITB, Dr. Shindy. Riset yang dapat dilakukan ada riset kolaborasi dan memungkinkan untuk riset ke universitas luar negeri. Selain itu, ada juga riset bersama perusahaan. Menurut Dr. Shindy, ada beberapa hal yang dibutuhkan researcher yaitu mencari mentor, membangun jaringan, membangun tim, memublikasikan secara teratur, mengajukan pendanaan, dan menjaga kesehatan.
Pemaparan selanjutnya tentang pengembangan produk inovasi dan alat kesehatan oleh Dr. Sandro. Bila ditelaah, dapat dilihat bahwa ada peluang dan tantangan yang dimiliki produk tersebut. Peluangnya adalah peningkatan jenis alat kesehatan cukup tinggi dan produk impor diturunkan menjadi 45%. Hal tersebut tentunya menjadi peluang besar untuk peneliti dan inovator berkontribusi. Namun, di sisi lain hal tersebut juga menjadi tantangan karena diperlukannya ketahanan dan kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri.
Beberapa alat pengembangan produk inovasi alat kesehatan yang menjadi bahan pemaparan yaitu Dent-in, alat bantu operasi ortognatik, lutut prostetik, 3D Motion Analyzer System dan Vent-I.
“Kerja sama dengan pengguna sangat krusial sehingga dapat mengetahui persis kebutuhannya,” ujarnya.
Sesi ini ditutup dengan pemaparan oleh Indria Herman, S.T., M.T., Ph.D., mengenai pengabdian masyarakat. Pengabdian pertama yang dilakukan adalah melakukan tes fisik atlet bulu tangkis di PB. Mutiara dengan berkolaborasi dengan Sekolah Farmasi. Kemudian, tes berupa kebugaran dilakukan untuk pelajar di SMA Jawa Barat.
Menindaklanjuti pengabdian tersebut, Indria berkolaborasi dengan prodi DKV untuk membuat situs Databugar. Pengabdian lainnya adalah membuat pencacah daun bambu untuk media tanam di Garut dan teknologi pengolahan tanah di NTT.
“Pengabdian masyarakat ini adalah sarana untuk belajar Bahasa dari teman-teman dari keahlian berbeda,” ucapnya.
Reporter: Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)
Editor: M. Naufal Hafizh