Kunjungan CBAS CAS dan HELP ke ITB: Kolaborasi Multidisiplin untuk Pemanfaatan SDGs
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan dari International Research Center of Big Data for SDGs Chinese Academy of Sciences (CBAS CAS) dan High-level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP), pada Kamis (6/2/2025) di Ruang Rapim A, Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari Bandung. Kunjungan ini bertujuan dalam rangka memperkuat riset dan kolaborasi global.
Dalam sambutannya, Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyatakan bahwa ITB akan semakin mengedepankan riset dan penelitian untuk memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, baik di tingkat nasional maupun global.
"Kami perlu memperluas kerja sama agar ITB dapat terus berkembang, tidak hanya sebagai institusi berbasis entrepreneur, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif. Kunjungan ini merupakan langkah awal yang relevan menuju kerja sama yang lebih erat, dan yang terpenting adalah aksi nyata serta pencapaian ke depannya," ujarnya.
Beliau pun berharap, ITB akan menjadi sebuah hub bagi kolaborasi internasional di berbagai bidang.
Sementara itu, Special Advisor and Professor at International Research Center of Big Data for SDGs, Chinese Academy of Sciences, Prof. Gretchen Kalonji, menyampaikan antusiasmenya terhadap pertemuan ini, khususnya dalam membahas transformasi pendidikan dan sains ke depan.
"Hubungan kerja sama China-Indonesia semakin erat, mencakup berbagai bidang kolaborasi. Dengan pemanfaatan platform teknologi dan pengembangan berkelanjutan, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik," katanya.
CBAS CAS sendiri merupakan pusat penelitian yang didirikan pada tahun 2021 oleh Chinese Academy of Sciences (CAS) dengan tujuan utama memanfaatkan big data untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Pusat ini juga berperan sebagai platform teknologi publik yang menekankan pada penelitian multidisiplin terkait ilmu sistem bumi.
Di sisi lain, Coordinator HELP / Professor, Graduate Institute of Policy Study GRIPS Tokyo, Prof. Hiroki Kenzo, menjelaskan bahwa organisasinya adalah kelompok independen yang terdiri dari pakar dan pemimpin dunia dengan misi memobilisasi kemauan politik dan sumber daya guna mengatasi tantangan bencana air.
HELP pun berfokus pada pengurangan risiko bencana, peningkatan sistem peringatan dini, serta penguatan ketahanan komunitas terhadap bencana melalui investasi infrastruktur dan mekanisme pemulihan dini. "Kami juga mendorong kerja sama internasional dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan solusi mitigasi bencana yang efektif," tambahnya.
Kedua institusi membahas proyeksi kerja sama riset yang mencakup berbagai aspek, seperti manajemen sumber daya air, mitigasi bencana, infrastruktur hijau, konservasi mangrove, dan pembangunan berkelanjutan lainnya.
Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi antara ITB, CBAS CAS, dan HELP untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui riset dan inovasi berbasis data serta kerja sama multidisiplin. Harapannya, kerja sama ini dapat menghasilkan terobosan nyata bagi masyarakat dan lingkungan secara global.