Pentas Tari Bali Kembali Menyemarakkan ITB
Oleh Lamdamatra Arliyando
Editor Lamdamatra Arliyando
Pentas Tari Bali IX Sekar Tampaksiring merupakan pentas rutin tahunan yang terselenggara berkat kerja sama antara Unit Kesenian Bali Maha Gotra Ganesha ITB dengan tiga sanggar tari Bali di Bandung, antara lain : Sanggar Tari Bali Sekar Tampaksiring, Sanggar Tari Bali PT.Telkom, serta Sanggar Tari Natya Nataraja. Pentas ini tu rut didukung oleh Dinas Pariwisata, Rumah Cantik Kanaya, detikBandung, Bank Mandiri, serta radio 99ers.
Di awal pentas, ketua Unit Kesenian Bali Maha Gotra Ganesha ITB, Gede Deny Kharisman menyatakan, "Pentas ini menjadi wahana bagi para penari yang tergabung dalam ketiga sanggar tari Bali tadi untuk menampilkan bakatnya. Upaya ini dilakukan untuk melestarikan kesenian tari Bali agar tidak diambil atau diakui lagi oleh negara lain. Unit kesenian yang lain di ITB juga harus memiliki semangat demikian. Kita semua harus bersatu."
Pentas Tari Bali IX Sekar Tampaksiring kali ini menampilkan tarian Bali yang sangat beragam, antara lain Tari Gopala, Tari Pendet, tari Manukrawa, Tari Panji Semirang, Tari Tenun, Tari Terompong, Tari Cilinaya, Tari Teruna Jaya, Tari Yudhapati, Tari Legong Kuntul, Tari Tamulilingan, serta Tari Genjek. Semua tarian tersebut memiliki makna yang berbeda-beda. Misalnya Tari Gopala menggambarkan tingkah laku penggembala sapi yang kocak, Tari Pendet menyampaikan salam hangat dalam penyambutan tamu, Tari Teruna Jaya melukiskan gerak-gerik pemuda yang beranjak dewasa yang masih emosional dalam memikat hati wanita, dan lain-lain.
Di Pentas Tari Bali biasanya ada tarian yang kerap ditunggu-tunggu kehadirannya, yaitu Tari Genjek. Tari Genjek atau yang lebih sering dikenal dengan nama Genjek adalah tari diiringi musik perkusi berisikan lagu daerah yang dikemas dengan gerak-gerik yang kocak dan mengundang tawa. Genjek kali ini tidak hanya disampaikan dengan bahasa daerah Bali, tetapi juga bahasa Indonesia sehingga lebih mudah dipahami oleh penonton yang tidak mengerti bahasa Bali.
Melalui acara ini, terbukti eksistensi unit-unit kebudayaan yang dimiliki oleh ITB masih mampu memperindah suasana kampus dengan alunan musik, tarian-tarian, dan karya lainnya yang dapat dinikmati oleh segala kalangan masyarakat.