Pentingnya Keilmuan Biologi dalam Perkembangan Teknologi
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id -- Dr. Anggraini Barlian, M.Sc., menjadi salah satu pembicara Talkshow dengan judul “Pondasi Berkuliah di ITB” Open House Pendidikan ITB 2022 pada Jumat (2/12/2022). Tema dari acara ini adalah memberikan informasi pentingnya sains dalam perkembangan teknologi.
Dalam sesi talkshow tersebut, dosen KK Fisiologi, Perkembangan Hewan dan Sains Biomedika di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB menyampaikan, biologi selama sekolah memiliki konteks yang sering tidak disukai oleh banyak orang. Bahasa latin dianggap tidak penting untuk kehidupan dengan nama yang paling sering diingat adalah nama latin Oryza sativa untuk padi. Maka sangat menantang untuk mengajar biologi yang dianggap sebagai pelajaran yang membebani. Biologi di ITB tergabung dalam SITH yang sudah pisah dari FMIPA sejak 2006. SITH memiliki 10 program studi dengan 6 program studi di tingkat sarjana.
“Saya ingin merobohkan paradigma biologi membosankan. Biologi itu memang banyak hafalan, tapi bukan itu yang perlu adik-adik ingat. Biologi perlu pakai logika. Biologi tidak bekerja sendiri. Biologi harus kerja sama dengan engineering,” jelasnya.
Keunikan sains di ITB bukan hanya sains semata, tapi harus bisa terintegrasi dengan teknik. Inovasi tidak bisa terjadi tanpa sains. Selain itu, manusia hidup di alam maka pasti terdapat kaitan dengan biologi. Ilmu biologi bisa berkontribusi dengan ilmu kedokteran. Ilmu dasar berperan untuk mengetahui proses alat itu bekerja sehingga memberikan informasi yang berharga.
Contoh ilmu sains dapat terintegrasi dengan teknik adalah bioimaging yang merupakan suatu image otak atau organ tubuh agar dapat dilihat tanpa sayatan. Proses agar dapat menghasilkan visualisasi yang akurat perlu perhitungan seperti mengukur kelenturan darah dan velositas darah. Hal tersebut perlu disiplin ilmui lain sehingga informasi yang dihasilkan akurat untuk proses analisis dan tindakkan medis.
Maka dari itu, kata Dr. Anggraini, sains tidak bisa berdiri sendiri, sehingga perlu bekerja sama dengan ilmu lain. Semua ilmu saling membutuhkan sehingga kemajuan dapat terjadi bersama-sama. Semua ilmu terintegrasi, tidak ada ilmu yang berdiri sendiri. “Belajar dari alam yang masih banyak perlu dieksplorasi. Sains punya tempat prestisius di ITB. Jangan ragu masuk ITB karena ITB paket komplit,” pungkasnya.
Reporter: Alvina Putri Nabilah (Biologi, 2019)