Topik kuliah umum yang dibahas mengenai "Pengembangan Kurikulum Universal dan Teknologi Asistif untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)", dengan pembicara Presiden DILANS Indonesia, Farhan Helmy. Kegiatan tersebut digelar di Gedung Center for Arts, Design, and Language (CADL) FSRD ITB Kampus Ganesha, Jumat (17/11/2023).

Dengan latar belakangnya sebagai aktivis di bidang disabilitas, Farhan Helmy memaparkan pengalaman serta tantangan dalam memastikan pendidikan inklusif dan aksesibilitas bagi ABK.

Beliau menekankan pentingnya assistive technology atau teknologi bantu dalam mendukung pembelajaran sains dan teknologi bagi ABK. Hal tersebut dilatarbelakangi karena beliau melihat langsung kesulitan penyandang disabilitas dalam belajar, terutama pada mata pelajaran seperti geografi. Alat bantu yang dibutuhkan kerap tidak tersedia secara massal dan harganya relatif tinggi. Harapannya, terdapat pengembangan teknologi bantu yang terjangkau dan mudah diakses semua penyandang disabilitas.

Beliau menyampaikan upaya DILANS Indonesia mengembangkan alat bantu untuk memudahkan akses dan pembelajaran bagi ABK. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan sangatlah penting. DILANS Indonesia terus berkomitmen berkolaborasi dengan berbagai pihak agar anak-anak berkebutuhan khusus dapat mendapatkan pendidikan yang setara dan berkualitas. Teknologi bantu menjadi salah satu kunci untuk mencapai inklusivitas dalam pendidikan.

Dalam diskusi, peserta aktif berpartisipasi dengan bertanya tentang konsep kurikulum universal dan bagaimana teknologi bantu dapat diintegrasikan ke dalamnya.

Kuliah umum ini memberikan wawasan pentingnya inklusivitas dalam pendidikan dan peran teknologi bantu dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini tidak lepas dari peran berbagai pihak dengan langkah-langkah progresifnya mendukung konsep kurikulum universal yang ramah untuk setiap peserta didik.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)

Editor: M. Naufal Hafizh