Pentingnya Pengelolaan Keuangan bagi Mahasiswa
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Topik manajemen finansial, webinar keprofesian “Roadmap to Exploring Advance Career Tracks in Physics (REACTOR)” kembali diselenggarakan pada Sabtu (30/3/2024) via Zoom. Sharia Product and Business Development Head OCBC NISP, Badai S. Djatmiko (Fisika, 2003), menjadi pemateri pada topik kedelapan ini. Beliau menyampaikan materi lewat 3 subtopik: money mindset, tragedy, dan management.
Badai menjelaskan, cara seseorang menilai uang sebagian besar dipengaruhi oleh pola asuh masa kecil. Ada yang diajari orang tuanya menabung, yang menganggap uang hanya sebagai alat tukar, dan yang ikut-ikutan berutang karena orang tuanya melakukannya. Pola asuh yang buruk, dengan pengaruh lingkungan dan kurangnya pengetahuan dapat berdampak pada bad money habits, seperti boros dan terlalu pelit.
Beliau menyampaikan pola pikir tentang uang atau money mindset yang benar, khususnya dari sudut pandang Islam. Sebagai rezeki, uang yang “baik” harus mendekatkan diri pada Allah SWT. Di sisi lain, uang adalah titipan sehingga kelekatan terhadapnya harus dihindari. Beliau juga mengingatkan untuk selalu bersyukur, berbagi, dan ikhtiar untuk memperoleh rezeki.
“Money mindset ini bukan masalah uang besar atau uang kecil, berapa pun nilai uangnya, money mindset-nya harus tepat. Jika salah, maka kebangkrutan yang tercapai,” ujarnya.
Contoh money tragedy seperti mementingkan gaya hidup daripada biaya hidup, membeli kopi berlebihan, nongkrong dengan teman atas dasar solidaritas, hingga belanja daring karena tergiur diskon, bukan karena kebutuhan.
“Money mindset yang benar akan menjauhkan kita dari money tragedy,” katanya.
Pengelolaan uang atau money management dapat dilakukan melalui tiga langkah, yaitu mencatat arus uang, mengalokasikan anggaran bulanan, dan menabung. Beliau mengatakan bahwa uang yang ditabung bukanlah yang tersisa di akhir, tetapi yang disisihkan sejak awal.
Beliau juga mengingatkan pentingnya kemampuan untuk dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. “Kebutuhan wajib dipenuhi, keinginan wajib dibatasi. Atur uangmu sebelum uang mengatur hidupmu,” ujarnya.
REACTOR adalah program pengembangan keprofesian yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Fisika ITB (HIMAFI ITB) dan program studi sarjana Fisika ITB. Program ini terdiri atas 14 webinar dan 1 kunjungan industri yang dilaksanakan setiap pekan selama satu semester. Khusus untuk mahasiswa sarjana Fisika, kegiatan ini dapat dikonversi sebagai mata kuliah pilihan luar berbobot 3 SKS dengan syarat kehadiran 80% dan pengerjaan seluruh tes.
Reporter: Reza Pahlawan (Aktuaria, 2020)