Penurunan Tanah Akibatkan Perluasan Daerah Rawan Banjir di Bandung
Oleh Hastri Royyani
Editor Hastri Royyani
BANDUNG, itb.ac.id - Beberapa daerah Bandung mengalami banjir pada setiap musim penghujan. Daerah rawan banjir juga semakin meluas tiap tahun. Selain semakin berkurang lahan resapan air, penurunan tanah (land subsidence) diduga menjadi faktor dominan yang berpengaruh.
"Penurunan muka tanah terjadi akibat dari pengambilan air tanah yang berlebihan," tutur Dosen dan Peneliti Kelompok Keahlian Geodesi Ir. Irwan Gumilar. Disamping karena adanya efek konsolidasi alami dari lapisan tanah, dan efek lain tetapi pengambilan air tanah menjadi faktor dominan setelah diteliti, tambahnya.
Irwan menuturkan, "Ketika suatu kawasan mengalami penurunan tanah bisa menyebabkan daerah tersebut menjadi lebih rendah dari tempat lain bahkan mungkin lebih rendah dari permukaan air laut, maka daerah tersebut berpotensi mengalami banjir terutama ketika musim hujan tiba." Dengan mudah, penurunan muka tanah pada suatu daerah bisa diamati melalui retak yang terjadi pada rumah atau infrastruktur umum seperti jalan raya.
Land Subsidence dangan Metode GPS
"Penurunan tanah dari suatu wilayah dapat dipantau dengan menggunakan metode survei Global Positioning System (GPS)," jelas Irwan. Studi penurunan tanah dengan metode survei GPS yaitu menempatkan beberapa titik pantau di beberapa lokasi yang dipilih secara periodik untuk ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode survei GPS.
Irwan mengungkapkan, "Pengolahan data survei GPS menunjukkan adanya penurunan tanah yang cukup signifikan di wilayah Bandung daerah Cimahi, Dayeuh Kolot, Banjaran dan Majalaya." Daerah-daerah tersebut merupakan kawasan industri yang memang mengkonsumsi air tanah yang cukup banyak, lanjutnya.
Manfaat Penelitian Land Subsidence
"Data dan informasi tentang penurunan muka tanah akan sangat bermanfaat bagi aspek- aspek pembangunan seperti untuk perencanaan tata ruang, perencanaan pembangunan sarana/prasarana, pelestarian lingkungan, pengendalian dan pengambilan air tanah," ujar Irwan. Serta guna melindungi masyarakat dari bahaya banjir yang meluas sebagai dampak penurunan tanah, paparnya.
Dengan mengetahui informasi tentang karakteristik penurunan tanah banyak manfaat yang akan diperoleh sehingga penurunan tanah perlu dipelajari dan dipantau secara berkesinambungan. Seminar ini disampaikan pada International Workshop On Space Observation Techniques For Montoring Global Earth Dynamics, Rabu-Kamis (13-14/07/11), bertempat di Auditorium IPTEKS Campus Center ITB.
Irwan menuturkan, "Ketika suatu kawasan mengalami penurunan tanah bisa menyebabkan daerah tersebut menjadi lebih rendah dari tempat lain bahkan mungkin lebih rendah dari permukaan air laut, maka daerah tersebut berpotensi mengalami banjir terutama ketika musim hujan tiba." Dengan mudah, penurunan muka tanah pada suatu daerah bisa diamati melalui retak yang terjadi pada rumah atau infrastruktur umum seperti jalan raya.
Land Subsidence dangan Metode GPS
"Penurunan tanah dari suatu wilayah dapat dipantau dengan menggunakan metode survei Global Positioning System (GPS)," jelas Irwan. Studi penurunan tanah dengan metode survei GPS yaitu menempatkan beberapa titik pantau di beberapa lokasi yang dipilih secara periodik untuk ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode survei GPS.
Irwan mengungkapkan, "Pengolahan data survei GPS menunjukkan adanya penurunan tanah yang cukup signifikan di wilayah Bandung daerah Cimahi, Dayeuh Kolot, Banjaran dan Majalaya." Daerah-daerah tersebut merupakan kawasan industri yang memang mengkonsumsi air tanah yang cukup banyak, lanjutnya.
Manfaat Penelitian Land Subsidence
"Data dan informasi tentang penurunan muka tanah akan sangat bermanfaat bagi aspek- aspek pembangunan seperti untuk perencanaan tata ruang, perencanaan pembangunan sarana/prasarana, pelestarian lingkungan, pengendalian dan pengambilan air tanah," ujar Irwan. Serta guna melindungi masyarakat dari bahaya banjir yang meluas sebagai dampak penurunan tanah, paparnya.
Dengan mengetahui informasi tentang karakteristik penurunan tanah banyak manfaat yang akan diperoleh sehingga penurunan tanah perlu dipelajari dan dipantau secara berkesinambungan. Seminar ini disampaikan pada International Workshop On Space Observation Techniques For Montoring Global Earth Dynamics, Rabu-Kamis (13-14/07/11), bertempat di Auditorium IPTEKS Campus Center ITB.