Peran ITB dalam Keinsinyuran Indonesia
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Insinyur merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan bangsa. ITB sebagai institusi Pendidikan Tinggi Teknik tertua di Indonesia telah melahirkan banyak tokoh insinyur terkemuka dan terus bertekad dalam mengembangkan keinsinyuran di Indonesia.
Melihat peran strategis ITB tersebut, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Menyelenggarakan Webinar yang bertajuk “Peran ITB dalam Perkembangan Keinsinyuran di Indonesia”. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dan Dr. Ir. Heru Dewanto, IPU (Ketua PII) pada Rabu (8/7/2020) melalui Zoom.
“Tidak diragukan lagi, ITB adalah institusi pendidikan teknik terkemuka di Indonesia yang telah melahirkan tokoh-tokoh keinsinyuran, ITB juga telah mewarnai sejarah bangsa ini,” ucap Ketua PII, Dr. Ir. Heru Dewanto, IPU dalam sambutannya.
Selain itu, Heru juga menekankan bahwa PII adalah wadah berkumpulnya insinyur se-Indonesia yang diberi mandat untuk menyelenggarakan keinsinyuran, sehingga PII bersama dengan perguruan tinggi memiliki peran yang sama dalam mengembangkan keinsinyuran di Indonesia.
Selanjutnya, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menjelaskan bahwa dalam menjaga kompetensi dari lulusan, ITB melaksanakan program Tracer Study yang dikembangkan selama bertahun-tahun untuk mengetahui reputasi dan kompetensi para alumni. “Hal-hal yang kita trace berkaitan dengan alumni yang nantinya dikembangkan dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa ITB,” ucap Reini.
Rektor perempuan pertama ITB itu juga menambahkan bahwa, kompetisi-kompetisi yang ada pada lulusan ITB mendukung perkembangan keinsinyuran di Indonesia seperti kemampuan dalam memecahkan masalah yang kompleks, mendesain komponen, etika, integritas, dan lain-lain yang ada di alumni ITB.
Untuk mengembangkan bidang keinsinyuran, ITB tidak hanya mengalami peningkatan secara kualitatif tetapi juga secara kuantitatif. Pada 20 tahun terakhir, jumlah mahasiswa ITB telah meningkat secara eksponensial serta telah dibukanya berbagai program studi S2 dan S3.
Selain itu, ITB juga memiliki multi kampus yaitu ITB Kampus Jatinangor dan ITB Kampus Cirebon dengan fasilitas serta pelayanan yang sama dengan ITB Kampus Ganesa untuk melahirkan tenaga ahli yang terampil di wilayah tersebut.
Dalam program jangka pendeknya, Prof. Reini ingin melakukan transformasi dalam struktur dan organisasi, serta sistem informasi manajemen, peningkatan pendapatan, pendidikan 4.0, sistem inovasi yang berbudaya ilmiah unggul, dan manajemen perubahan.
Selain itu, Prof Reini menjelaskan bahwa ITB mengemban amanah untuk menjadi perguruan tinggi terdepan. Dalam rangka menjalankan komitmen tersebut, ITB selalu mengupayakan excellent dalam pengajaran yang lebih multi dan lintas disiplin, pengabdian masyarakat yang semakin relevan dengan masalah lokal dan nasional, penelitian yang lebih kolaboratif dengan berfokus kepada penguatan sistem inovasi untuk mendukung daya saing bangsa. Dengan program dan amanah tersebut, ITB terus berupaya melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya dalam profesi keinsinyuran.
Reporter: Deo Fernando (Kewirausahan, 2021)