Peringatan Maulid Nabi Muhammad Sebagai Momentum Persatuan Umat Islam di ITB

Oleh Muhammad Arief Ardiansyah

Editor Muhammad Arief Ardiansyah

BANDUNG, itb.ac.id - Lantunan takbir, tahmid dan sholawat bergema di Aula Barat ITB dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. 1438 H yang sukses digelar pada hari Jumat (16/12/16). Acara yang diselenggarakan lewat kerjasama Direktorat Kepegawaian, Direktorat Administrasi Umum, Komunitas KompaQ MTK ITB, dan Unit Rebana ITB ini dihadiri oleh ratusan warga kampus ITB yang terdiri dari para mahasiwa, dosen, dan yang terbanyak dari staf kepegawaian ITB. Acara ini menjadi momentum untuk mempererat rasa persaudaraan (ukhuwah Islamiyah) antar kaum muslimin di ITB.

Acara yang digelar mulai pukul 13.00 WIB ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Muzammil Hasballah dan Ahmad Ikhyari. Keduanya merupakan alumni ITB yang memiliki suara merdu dalam melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an. Oleh karena itu keduanya dipilih menjadi imam sholat rutin di 2 masjid besar di kota Bandung, yakni Masjid Al-Lathif dan Masjid Salman ITB. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA selaku Rektor ITB. Prof. Kadarsah, yang baru sampai di ITB selepas menjadi khatib sholat jumat di Masjid Universitas Padjajaran, menyampaikan hadist Nabi yang menyatakan bahwa kaum muslimin di ITB jangan sampai melupakan 5 hal penting sebelum datangnya 5 hal yang lain. Kelima hal tersebut adalah sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, muda sebelum tua, lapang sebelum sempit, dan hidup sebelum mati.

Setelah mendengarkan sambutan kedua dari Suharto, SH selaku Direktur Kepegawaian ITB, acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan maulid yang dipandu oleh Unit Rebana ITB. Gedung Aula Barat ITB sempat dibuat bergema dengan pembacaan maulid yang khidmat ini. Acara kemudian dilanjutkan dengan acara inti berupa ceramah yang disampaikan oleh KH. Abdul Chobir, MT. Beliau merupakan alumni Fisika ITB angkatan 1977 yang hingga kini aktif menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya. Dalam ceramahnya beliau menyampaikan bahwa inti dari meneladani Nabi Muhammad saw. adalah menampilkan akhlak yang sebaik-baiknya kapanpun dan dimanapun. Entah di rumah atau di kampus umat Islam harus selalu menampilkan akhlak yang terbaik sesuai yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad. Beliau juga menekankan pentingnya mengingat Allah dan bershalawat dalam kegiatan sehari-hari.