Peringkat THE by Subjects 2021, ITB Terbaik di Bidang Ilmu Komputer
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id-- Lembaga pemeringkatan Times Higher Education (THE) telah merilis peringkat universitas-universitas di dunia tahun 2021. Institut Teknologi Bandung menempati peringkat 1.000+ atau menjadi universitas terbaik kedua di Indonesia versi THE World University Rankings.
Sekretaris Tim Evaluasi Peringkat ITB, Dr.Eng. Paramashanti, mengatakan, Times Higher Education World University Rankings (WUR) memiliki dua kategori penilaian, yakni THE (Overall) WUR dan THE WUR by Subjects.
Adapun rincian peringkat ITB untuk THE WUR by Subjects adalah: peringkat 601+ untuk Bidang Bisnis dan Ekonomi (Business and Economics); peringkat 501-600 untuk Bidang Ilmu Komputer (Computer Science); peringkat 601-800 untuk Bidang Teknik (Engineering); peringkat 801+ untuk Bidang Ilmu Hayati (Life Sciences); dan peringkat 801-1000 untuk Bidang Ilmu Fisika (Physical Sciences). Berdasarkan peringkat THE WUR by Subjects tersebut, ITB terbaik di Bidang Ilmu Komputer.
Dijelaskan Dosen di Teknik Kelautan ITB, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan itu, terdapat 7 (tujuh) kriteria yang harus dipenuhi oleh universitas agar dapat mengikuti pemeringkatan THE WUR. Ketujuh kriteria tersebut adalah:
1. Universitas harus memiliki publikasi yang relevan sejumlah minimal 1000 dalam 5 (lima) tahun terakhir, dan memiliki lebih dari 150 publikasi yang relevan dalam setiap tahun;
2. Universitas harus menyelenggarakan pengajaran pada tingkat sarjana, yang ditunjukkan dengan sejumlah lulusan yang diberikan gelar sarjana. Universitas yang hanya menyelenggarakan pengajaran atau pendidikan pascasarjana tidak dapat diikutkan dalam pemeringkatan;
3. Universitas tidak hanya fokus pada satu bidang (subjek) tertentu, yang ditunjukkan dengan lebih dari 80% publikasi memiliki bidang yang sama;
4. Universitas harus sudah memberikan sejumlah data untuk seluruh indikator untuk tahun pemeringkatan;
5. Universitas tidak boleh memiliki lebih dari dua nilai kritis (nol atau tidak menyampaikan) pada data-data yang disubmit melalui portal THE, yaitu diantaranya data tentang staf akademik (lokal dan internasional), staf riset, mahasiswa lokal dan asing, jumlah lulusan, pendapatan institusi, pendapatan riset, pendapatan dari industri;
6. Universitas harus menyampaikan data untuk setidaknya 1 (satu) bidang atau subjek yang relevan; dan
7. Universitas tidak masuk dalam daftar pengecualian khusus yang tidak dapat diikutkan dalam pemeringkatan.
Selain itu, THE WUR menilai peringkat universitas berdasarkan 5 (lima) indikator utama yakni pengajaran (total bobot 30%), penelitian (total bobot 30%), sitasi (total bobot 30%), international outlook (total bobot 7.5%), industry income (total bobot 2.5%).
THE sendiri memperoleh data capaian indikator sebuah universitas melalui 3 (tiga) metode, yaitu (1) data yang disampaikan oleh universitas melalui portal THE, mencakup data jumlah staf akademik, mahasiswa, mahasiswa asing, dosen asing, income; (2) bibliometric melalui Elsevier’s Scopus database untuk data jumlah publikasi dan sitasi, dan (3) survei, untuk data reputasi pengajaran dan penelitian. Survei dilakukan oleh THE secara tahunan kepada sejumlah akademisi yang dipilih secara acak oleh Elsevier. “Selain itu, terkait dengan data income, THE juga memperhitungkan data perbedaan level negara untuk memperoleh tingkat perbandingan yang sama untuk semua universitas,” ujar Paramashanti.
Upaya ITB untuk Peningkatan Peringkat
Menurut Paramashanti, indikator dari berbagai jenis lembaga pemeringkatan akan menjadi cermin bagi ITB untuk senantiasa melakukan upaya perbaikan. ITB akan melakukan transformasi berkelanjutan untuk menjadi perguruan tinggi yang mampu melakukan proses bisnis berkelas dunia dan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia dan dunia sebagai “a Globally Respected and Locally Relevant University”.
Terdapat 3 (tiga) program utama yang berkaitan dengan upaya peningkatan pemeringkatan ITB, yaitu program internalisasi proses, peningkatan reputasi universitas, dan peningkatan daya saing. Dalam upaya menjadi perguruan tinggi yang mampu melakukan proses bisnis berkelas dunia, ITB akan melakukan internalisasi proses melalui desentralisasi program, termasuk program peningkatan indikator peringkat, kepada UKA (Unit Kerja Akademik) dan UKP (Unit Kerja Pendukung) terkait, atau kepada gugus tugas baru.
Disampaikan Paramashanti, desentralisasi program juga akan diikuti dengan perbaikan proses bisnis, basis data, sistem informasi dari setiap unit dalam menjalankan program-program tersebut, serta perbaikan dalam integrasi data dan sistem informasi dalam skala institusi. “Target capaian dari program ini adalah perbaikan kapasitas penyedia (enabling capacity),” ujar Paramashanti.
Untuk peningkatan reputasi universitas, ITB akan melakukan pengelolaan secara terinstitusi, baik untuk lingkup dan jejaring nasional, regional, dan internasional dari berbagai kegiatan akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat Indonesia dan dunia, serta inovasi yang dilakukan oleh seluruh sivitas akademika ITB. “Selain untuk meningkatkan reputasi ITB, melalui program ini juga diharapkan dapat menciptakan peluang-peluang inovatif untuk membuka kerja sama dan gagasan baru,” tambahnya.
Berkaitan dengan peningkatan daya saing, ITB akan mengembangkan program pendidikan dan penelitian kolaboratif dengan profil-profil internasional, yang salah satunya akan dicapai melalui penyelenggaraan program Pendidikan Pascasarjana yang berskala internasional. Program ini diharapkan dapat meningkatkan atmosfer dan capaian pendidikan dan penelitian yang memiliki daya saing di tingkat global yang akan berkontribusi pada peningkatan international outlook dari ITB.