Menghadirkan Habib Ja’far, Halalbihalal FTSL ITB Angkat Tema Melatih Ikhlas dan Membangun Persatuan dengan Memaafkan

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar acara Halalbihalal Idulfitri 1444 H pada Rabu (3/5/2023) di Gedung Center for Infrastructure and Built Environment (CIBE). Kegiatan ini menghadirkan Habib Husein Ja’far Al Hadar sebagai pemberi tausiah dengan tema “Melatih Ikhlas dan Membangun Persatuan dengan Memaafkan”.

Acara ini dibuka dengan pembacaan Al-Quran oleh Brima dan Aufalia, mahasiswa TPB FTSL angkatan 2022. Dekan FTSL, Ir. Edwan Kardena, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan acara halalbihalal ini diharapkan dapat menjadi momen yang baik untuk menjalin kebersamaan, keakraban, dan kepedulian di antara keluarga besar FTSL.

Dalam tausiahnya, Habib Ja’far mengatakan bahwa dengan adanya halalbihalal ini, menjadi momentum untuk kita saling meminta dan memberi maaf tidak hanya terhadap orang lain, tetapi juga dengan diri kita sendiri. Namun, ia juga menegaskan bahwa yang paling utama ialah bagaimana dalam halalbihalal ini kita diajak untuk meminta maaf kepada Allah SWT, yang mungkin seringkali luput.

Habib Ja’far juga menambahkan bahwa terdapat setidaknya beberapa alasan kita sebagai seorang Muslim dapat memaknai halalbihalal ini menjadi momen yang tepat untuk saling maaf memaafkan.

Pertama, karena kita harus menyadari bahwa tolak ukur dari suksesnya seluruh ibadah kita di bulan Ramadan yaitu saat kita mampu berdamai dan saling memaafkan satu sama lain. Kedua, karena Allah SWT adalah pemaaf. Kita sebagai seorang Muslim diajarkan untuk memiliki akhlak yang seperti Allah.

Ketiga, kita memaafkan karena kita manusia yang juga membutuhkan maaf dari orang lain. Keempat, dengan memberi maaf maka kita akan sehat secara lahiriah dan batiniah. Orang yang memaafkan maka Allah janjikan tidak hanya akan mendapatkan surga di akhirat, tetapi juga di dunia.

Menurut Habib Ja’far, pada akhirnya, memaafkan itu menjadi pembelajaran kita untuk ikhlas atas apa yang terjadi pada hidup kita. Kita harus menyadari bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita, sudah atas seizin-Nya walau seburuk apapun itu. Sehingga, mari kita ikhlas menerima semuanya dengan saling memberi dan meminta maaf.

“Pada akhirnya kita akan belajar hal-hal kecil di sekitar kita, yang kita sebut hikmah. Hikmah ini menjadi harta karun bagi seorang yang beriman, yang di mana pun kita menemukannya, ambillah sebagai harta bagi hati, pikiran, iman, Islam, dan kemanusiaan yang ada dalam diri kita,” ujar Habib mengakhiri tausiahnya.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)