Perkaya Softskill dalam Latihan Kepemimpinan Organisasi
Oleh prita
Editor prita
BANDUNG, itb.ac.id - Berakhirnya masa kepengurusan dalam himpunan mahasiswa membuat beberapa himpunan sibuk mempersiapkan calon-calon pengurus berikutnya. Demikian pula dengan Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma yang mengadakan diklat bagi para anggotanya untuk persiapan masa kepengurusan selanjutnya. Tidak hanya diberi pengetahuan mengenai manajemen organisasi, namun juga beberapa alumni yang telah sukses dihadirkan untuk berbagi pengalaman mengenai organisasi.
Acara diklat yang bertajuk Latihan Kepemimpinan Organisasi ini diselenggarakan pada Sabtu, 28 dan 30 Agustus 2009. Pada hari pertama, para peserta yang terdiri dari anggota IMAG angkatan 2008 diberi pemahaman mengenai Manajemen SDM. Materi disampaikan oleh Ahmad Zuhdi Allam, ketua IMAG periode 2008/2009, dan Reza Aryandi, ketua IMAG periode 2007/2008.
Dalam presentasinya, Zuhdi menyampaikan beberapa hal penting yang harus dibuat dalam memanage SDM, diantaranya membuat deskripsi kerja yang jelas, kriteria pekerja dan rekrutmen yang jelas, evaluasi kinerja secara berkala, meningkatkan kualitas pekerja, serta SOP yang jelas. Sementara Reza membagi pengalamannya termasuk analisis kondisi ketika dulu ia menjabat sebagai ketua IMAG. Hal yang ditekankan yaitu bahwa himpunan merupakan organisasi berbasis keprofesian, penunjang ilmu yang didapat dari perkuliahan.
Sesi berikutnya diisi dengan penjelasan mengenai networking yang disampaikan oleh para alumni Arsitektur ITB. Alumni tersebut antara lain Ketua Prodi Magister Arsitektur, Dr. Woerjantari S; Arsitek Rumah Murah, Yu Sing; Dosen sekaligus pemilik biro Urbane, M. Ridwan Kamil; serta Ramalis Subandi yang kini bekerja di bagian riset Departemen Pekerjaan Umum. Keempatnya memberikan inspirasi bagi para peserta mengenai pentingnya networking serta cara-cara untuk membangun network yang baik.
Pada hari kedua, materi yang disampaikan adalah mengenai esensi Keluarga Mahasiswa ITB. Materi disampaikan oleh Iqbal, Menteri bidang PSDM Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB. Pada awalnya, Iqbal menyampaikan sejarah pergerakan mahasiswa hingga terbentuknya KM ITB. Dikatakan Iqbal, organisasi kemahasiswaan bermanfaat untuk menambah softskill mahasiswa.
Sesi selanjutnya diisi dengan manajemen organisasi. Materi disampaikan oleh Bagus Hendra dan Alma Tegar Nasution, keduanya merupakan wakil ketua IMAG. Bagus dan Hendra menjelaskan proses mulai dari pemilihan ketua himpunan, pembentukan visi misi bersama, hingga pembentukan proker. Terakhir, tiga orang alumni kembali dihadirkan, yaitu Budi Faisal, Adi, dan Doni S. Budi Faisal kini berprofesi sebagai dosen dan aktif di kementrian perumahan rakyat. Adi(Arsitektur angk.2001) menjadi contoh lulusan muda yang telah sukses membangun biro desain sendiri setelah beberapa lama bekerja di luar negeri. Sementara Doni S, kini justru aktif mengadakan event racing berskala nasional.
Ketiganya membagi pengalaman semasa kuliah dulu mengenai bagaimana cara membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Menurut Budi, softskill berorganisasi memberinya pengalaman cara bertahan hidup ketika melanjutkan kuliah di negeri Paman Sam. Sementara menurut Adi, organisasi memberinya prinsip hidup dan cara menghadapi orang serta bekerja sama dengan orang lain. Budi Faisal juga menekankan bahwa dalam menghadapi hidup, jangan sungkan untuk melakukan apapun selama masih di koridor yang baik.
Tidak seperti image negatif latihan kepemimpinan pada umumnya, kegiatan ini sangat positif. Dengan materi-materi yang telah diberikan, diharapkan para anggota IMAG angkatan 2008 lebih siap menjadi pengurus himpunan berikutnya. Selain itu, ilmu yang didapat juga berguna bagi kehidupan sehari-hari.
#latihan kepemimpinan organisasi ikatan mahasiswa arsitektur gunadharma itb untuk mempersiapkan pengurus baru
Dalam presentasinya, Zuhdi menyampaikan beberapa hal penting yang harus dibuat dalam memanage SDM, diantaranya membuat deskripsi kerja yang jelas, kriteria pekerja dan rekrutmen yang jelas, evaluasi kinerja secara berkala, meningkatkan kualitas pekerja, serta SOP yang jelas. Sementara Reza membagi pengalamannya termasuk analisis kondisi ketika dulu ia menjabat sebagai ketua IMAG. Hal yang ditekankan yaitu bahwa himpunan merupakan organisasi berbasis keprofesian, penunjang ilmu yang didapat dari perkuliahan.
Sesi berikutnya diisi dengan penjelasan mengenai networking yang disampaikan oleh para alumni Arsitektur ITB. Alumni tersebut antara lain Ketua Prodi Magister Arsitektur, Dr. Woerjantari S; Arsitek Rumah Murah, Yu Sing; Dosen sekaligus pemilik biro Urbane, M. Ridwan Kamil; serta Ramalis Subandi yang kini bekerja di bagian riset Departemen Pekerjaan Umum. Keempatnya memberikan inspirasi bagi para peserta mengenai pentingnya networking serta cara-cara untuk membangun network yang baik.
Pada hari kedua, materi yang disampaikan adalah mengenai esensi Keluarga Mahasiswa ITB. Materi disampaikan oleh Iqbal, Menteri bidang PSDM Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB. Pada awalnya, Iqbal menyampaikan sejarah pergerakan mahasiswa hingga terbentuknya KM ITB. Dikatakan Iqbal, organisasi kemahasiswaan bermanfaat untuk menambah softskill mahasiswa.
Sesi selanjutnya diisi dengan manajemen organisasi. Materi disampaikan oleh Bagus Hendra dan Alma Tegar Nasution, keduanya merupakan wakil ketua IMAG. Bagus dan Hendra menjelaskan proses mulai dari pemilihan ketua himpunan, pembentukan visi misi bersama, hingga pembentukan proker. Terakhir, tiga orang alumni kembali dihadirkan, yaitu Budi Faisal, Adi, dan Doni S. Budi Faisal kini berprofesi sebagai dosen dan aktif di kementrian perumahan rakyat. Adi(Arsitektur angk.2001) menjadi contoh lulusan muda yang telah sukses membangun biro desain sendiri setelah beberapa lama bekerja di luar negeri. Sementara Doni S, kini justru aktif mengadakan event racing berskala nasional.
Ketiganya membagi pengalaman semasa kuliah dulu mengenai bagaimana cara membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Menurut Budi, softskill berorganisasi memberinya pengalaman cara bertahan hidup ketika melanjutkan kuliah di negeri Paman Sam. Sementara menurut Adi, organisasi memberinya prinsip hidup dan cara menghadapi orang serta bekerja sama dengan orang lain. Budi Faisal juga menekankan bahwa dalam menghadapi hidup, jangan sungkan untuk melakukan apapun selama masih di koridor yang baik.
Tidak seperti image negatif latihan kepemimpinan pada umumnya, kegiatan ini sangat positif. Dengan materi-materi yang telah diberikan, diharapkan para anggota IMAG angkatan 2008 lebih siap menjadi pengurus himpunan berikutnya. Selain itu, ilmu yang didapat juga berguna bagi kehidupan sehari-hari.