Perkembangan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Webinar Future Science and Technology Talk #8 kembali digelar Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FGB ITB), Jumat (26/7/2024) dengan tema “Perubahan Global dan Dampaknya: Menuju Pembangunan Berketahanan Iklim di Indonesia”. Prof. Ir. Djoko Santoso Abi Suroso, Ph.D. dari Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB menyampaikan materi berjudul “Perkembangan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia”.

Prof. Djoko Santoso menekankan pentingnya langkah-langkah adaptasi dan mitigasi untuk menghadapi perubahan iklim di Indonesia. Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang pada suhu dan pola cuaca akibat aktivitas manusia. Observasi yang dilakukan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change menunjukkan bahwa kenaikan suhu permukaan bumi meningkat sekitar 1,1 derajat Celsius pada kurun waktu 2011-2020. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin parahnya perubahan iklim didominasi oleh faktor aktivitas manusia yang menimbulkan peningkatan gas rumah kaca.

Secara global, telah teramati bahwa perubahan iklim berdampak pada hampir semua sektor kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Semakin banyak evidence sehingga semakin yakin telah dan sedang terjadinya perubahan iklim,” ujarnya.

Adapun salah satu dampak perubahan iklim pada bidang pertanian yang terbaru yaitu terkait isu ketahanan pangan di IKN Nusantara. Perubahan iklim telah menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.

Beliau menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara pengertian adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Adaptasi perubahan iklim yaitu proses atau upaya penyesuaian terhadap perubahan iklim untuk mengurangi dampaknya. Sementara itu, mitigasi perubahan iklim yaitu upaya untuk mengurangi emisi atau meningkatkan penyerapan emisi gas rumah kaca melalui teknologi dan proses pengurangan emisi.

Beliau mengatakan perlunya transformasi menuju resiliensi dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia, dengan menyatukan adaptasi dan mitigasi. Dengan dilakukannya mitigasi perubahan iklim, ditargetkan akan terjadi penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% jika dengan kemampuan Indonesia sendiri, dan sebesar 43,2% jika dengan dukungan internasional.

Beliau mengatakan, salah satu sektor yang saat ini menjadi perhatian dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yaitu sektor energi. Potensi energi baru dan terbarukan yang dimiliki Indonesia sangat tinggi sehingga sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai upaya untuk mengurangi gas rumah kaca.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)