Menyongsong Masa Depan Industri, ICE Masterclass ITB Bahas Teknologi Disruptif di Sektor Manufaktur

Oleh Rayhan Adri Fulvian - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

ICE Center menggelar program ICE Masterclass dengan topik Managing Disruptive Technology in Manufacturing Sector, Sabtu (24/8/2024). (Dok. ICE Center ITB)

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan teknologi, terutama dalam bidang pendidikan. Melalui berbagai riset dan inovasi, ITB berupaya memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan dan industri di Indonesia. Salah satu inisiatifnya yaitu platform ITB Continuing Education Center (ICE Center), yang dikembangkan oleh Direktorat Pendidikan Non Reguler. ICE Center menawarkan berbagai program pendidikan berkelanjutan yang inklusif dan mudah diakses, salah satunya adalah ICE Masterclass.

Pada Sabtu (24/8/2024), ICE Masterclass digelar secara daring dengan tema "Managing Disruptive Technology in Manufacturing Sector". Acara inidiisi oleh Dr. rer. pol. Eko Agus Prasetio, S.T., MBA, CIP, CIM, yang merupakan Kepala Lab Manajemen Teknologi Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.

Teknologi disruptif dalam sektor manufaktur merujuk pada inovasi yang mampu mengubah secara signifikan proses-proses manufaktur tradisional. Teknologi ini menciptakan peluang pasar baru dan value networks yang luas. Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi kualitas produk hingga penurunan biaya.

   

Dalam kegiatan ini, peserta memperoleh wawasan mendalam mengenai teknologi disruptif yang sedang berkembang dan potensinya dalam mengubah industri manufaktur. Selain itu, dibahas faktor-faktor yang mendukung dan menghambat adopsi teknologi ini, serta tantangan yang dihadapi perusahaan dalam penerapannya.

Selain aspek teknis, kegiatan ini menyoroti pentingnya kemampuan digital dan kepemimpinan dalam menghadapi era teknologi disruptif, terutama dalam konteks inisiatif "Making Indonesia 4.0."

Di sisi lain, cyber security juga menjadi fokus penting, dengan pembahasan mengenai strategi untuk melindungi data dan infrastruktur teknologi dari ancaman siber.

Program ini sangat relevan bagi perencana CCS/CCUS di industri migas dan petrokimia, serta bagi siapa saja yang ingin memahami lebih jauh penerapan teknologi disruptif di sektor manufaktur. Dengan mengikuti kegiatan ini, peserta diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh teknologi disruptif, serta memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan industri di Indonesia.

Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)


scan for download