Persiapkan Inovator Muda, ITB InMove Gelar Innovators Meetup Pertama

Oleh Nur Huda Arif

Editor Nur Huda Arif

BANDUNG, itb.ac.id - Inovasi merupakan kunci sebuah kemajuan sehingga harus terus dikembangkan guna mencapai sebuah peradaban yang lebih maju. Saat ini, ITB yang telah berkomitmen menjadi Entrepreneur University setidaknya harus melahirkan entrepreneur sekitar minimal 1%-8% dari jumlah lulusannya. Karakter inovasi yang kuat mampu mewujudkan hal tersebut. ITB InMove sebagai organisasi keinovasian mahasiswa ITB memiliki concern untuk menggelorakan budaya inovasi di kalangan mahasiswa ITB. Untuk mengenalkan dan mendorong ketertarikkan mahasiswa ITB akan inovasi, ITB InMove menyelenggarakan Innovators Meetup Pertama pada Sabtu (13/02/16) yang bertempat di Ruang Audio Visual Lantai 4 Perpustakaan Pusat ITB. Tema yang diangkat pada gelaran perdana ini adalah "Creativity with a Purpose".
Untuk menginspirasi diri mahasiswa untuk mulai berinovasi, hadir dua pembicara dalam pertemuan tersebut yaitu Fareza Wahyu (Teknik Kimia 2009) selaku CEO Accellera Event Organizer dan Ronaldiaz Hartanto (Teknik Arsitektur 2007) yang merupakan CEO Growbox. Fareza Wahyu melalui Accellara Event Organizer telah memotori Gerakan Sejuta Biopori di Bandung, Simulasi SBMPTN di 19 kota, The 90's Festival, dan kegiatan besar lainnya. Menurut Fareza, industri kreatif saat ini memiliki peran penting dalam ekonomi dunia dimana di negara-negara G7 (Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Italia, Amerika Serikat, dan Inggris) hampir 50% consumer spending berada dalam segmen produk industri kreatif. Indonesia yang pada tahun 2030 akan mencapai keadaan emas dengan bonus demografi dimana jumlah generasi muda cukup besar sepatutnya mampu memanfaatkan potensinya untuk menggembangkan industri kreatif nasional. Dibandingkan industrial commodity, industri kreatif mampu berkembang secara fleksibel dengan bahan bakar kreatifitas. Dalam paparannya, Fareza mengungkapkan bahwa untuk menggembangkan industri kreatif perlu melalui beberapa tahapan diantaraya adalah pendefinisian fenomena/masalah, riset pasar, validasi pasar, analisis kompetitor, uji ketahanan, pertimbangan keuntungan, bisnis model dan pendetailan, penggembangan produk, rilis, serta marketing/distribusi.

Sementara itu, Ronaldiaz Hartanto merupakan pelopor media penumbuh jamur dalam sebuah kotak yang telah dikenal luas publik dengan nama Growbox.  Produk  dengan tagline "grow your own food" ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan Ronald akan jumlah impor pangan di Indonesia yang cukup besar, salah satu penyebabnya adalah pengurangan lahan pertanian. Hal ini menyulut semangat Ronald untuk menggembangkan sebuah produk yang mampu mendukung produksi pangan namun minim dalam penggunaan lahan. Kedepannya Ronald ingin menggembangkan berbagai produk dari usaha yang berbasis jamur ini, seperti pembuatan packaging, bioetanol dan fungiture dari limbah media tumbuh jamur. Diharapkan dengan usaha ini, Ronald mampu menjadi bagian dalam upaya kemandirian pangan bangsa yang sustainable dan secara aktif mendayakan petani lokal agar taraf hidupnya meningkat. Menurut Samuel Zefanya (Teknik Kimia 2012) selaku Ketua ITB Inmove tahun ini, dengan hadirnya Fareza dan Ronald diharapkan para peserta meetup yang merupakan mahasiswa ITB dari berbagai latar belakang program studi dan angkatan mampu mendapatkan inspirasi dan tertarik untuk berinovasi.
   
Sekilas mengenai ITB Inmove 2016

ITB InMove merupakan ajang pertemuan inovator, dalam hal ini adalah mahasiswa ITB dan kolaborator yang terdiri dari empat sektor yaitu akademisi, pemerintah, industri, dan masyarakat. Diharapkan dengan adanya ITB InMove ini mahasiswa ITB sadar bahwa berinovasi menjadi kian penting dalam menyelesaikan permasalahan dalam keseharian masyarakat. Karena perlu dikembangkan secara sustainable, ITB InMove membawa empat nilai utama yaitu problem solving mindset, innovative, collaborative, dan sustainable itu sendiri. Adapaun ITB InMove memiliki rangkaian acara diantaranya Innovators Hunt, Innovators Meetup, Innovators Collaboration, Innovators Expo, dan Innovators Circle. Innovators Hunt dilaksanakan pada akhir Januari hingga 12 Maret 2016 untuk menghimpun ide dan karya dari mahasiswa ITB. Bersamaan dengan itu, Innovators Meetup hadir guna memberikan sarana untuk para inovator yang telah mengaplikasikan inovasinya di bidang teknologi, bisnis, maupun sosial guna memberikan inspirasi inovasi kepada khalayak umum khususnya mahasiswa ITB. Innovators Meetup ini terdiri dalam dua jangkauan, yaitu Pusat dan Regional. Innovators Meetup Pusat dibuka untuk umum dan dilaksanakan sebanyak empat kali sedangkan Innovators Meetup Regional dilakukan sebanyak lima kali yang berkolaborasi dengan himpunan mahasiswa jurusan.

Innovators collaboration merupakan kegiatan pre-expo dimana 24 besar ide dan karya yang terpilih dari Innovators Hunt akan diseleksi oleh kurator (juri) sehingga diperoleh 9 besar yang nantinya akan ditampilkan dalam Innovators Expo. Kegiatan tersebut nantinya akan dilaksanakan secara terbuka untuk memfasilitasi partisipasi dari khalayak umum. Kemudian ada pula Innovators Circle yang dibangun sebagai sebuah komunitas mahasiswa yang ingin berinovasi serta sebagai wadah alumni ITB InMove untuk membagikan ilmu dan pengalamannya dalam berinovasi. Adanya media ini diharapkan dapat menjadikan ITB InMove sebagai grup yang sustainable. Sehingga selain tidak hanya selesai begitu saja, akan lahir juga bibit-bibit inovator muda kedepannya. Menurut Samuel Zefanya, ITB InMove merupakan semangat dan perlu disebarkan ke banyak pihak. Tidak dipungkiri, kegiatan ini juga mampu mendukung program ITB Entrepreneur University sehingga Zefanya berharap adanya partisipasi dari dosen ataupun dari lembaga-lembaga di ITB dalam mentorship. Semoga, tutup Zefanya, ITB InMove mampu mendorong generasi muda Indonesia untuk berinovasi, karena inovasilah yang akan mendorong perekonomian Tanah Air Indonesia.

scan for download