Pertama Kali, Tim ITB Juarai TRUST by Danone

Oleh Fathir Ramadhan

Editor Fathir Ramadhan

BANDUNG, itb.ac.id - Sekelompok mahasiswa ITB yang tergabung dalam tim Bhinneka, menjadi juara pada Trust by Danone. Peserta harus menyusun rencana ekspansi perusahaan Danone di sebuah negara fiktif dengan tingkat kesehatan dan kesejahteraan yang rendah. Tim harus membangun pabrik di daerah dengan tantangan geografis dan infrastruktur, menyusun strategi pemasaran yang efektif, serta membangun situasi kerja yang kondusif bagi karyawan. Rencana yang disusun haruslah menghasilkan pengembalian finansial yang menguntungkan.
Tim Bhinneka terdiri atas lima orang. Masing-masing anggota berperan sebagai jajaran eksekutif perusahaan Danone. Maya Oktaviani (Teknik Kimia 2008) berperan sebagai CEO, Augustine Merriska (SBM 2009) sebagai Marketing Director, Serlina Sari Wijaya (Teknik Industri 2008) sebagai Finance Director, Tri Boby Chandra (Teknik Industri 2008) sebagai Operations Director, dan Reswita Dery Gisriani (Sains dan Teknologi Farmasi 2008) sebagai Human Resources Director.

Raih Juara Pertama dan Ketiga

Tidak hanya meraih juara pertama, ITB juga menyabet predikat juara ketiga. Tim Mahabharata beranggotakan Vincentius Dito Krista (Teknik Kimia 2008) sebagai CEO, Rizky Fitria Ramadhani (Teknik Industri 2008) sebagai Operations Director, Srihajeng Rachmadiary (Teknik Industri 2008) sebagai Human Resources Director, Yosaka Eka Putranta (Teknik Perminyakan 2009) sebagai Marketing Director, dan Fathir Ramadhan (Teknik Industri 2008) sebagai Finance Director, meraih juara ketiga. Dua tim ITB sukses mengungguli tim dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, dan Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya.

Tahun ini merupakan pertama kalinya  ITB meraih predikat juara pada ajang ini. Pada tahun sebelumnya, ITB berhasil masuk pada lima besar, sedangkan pada dua tahun sebelumnya, ITB berhasil mendapat predikat juara kedua.

Analisis SWOT Hingga Action Plan Rinci

Tahap awal penyeleksian adalah wawancara. Tim yang lolos seleksi kemampuan dasar akan masuk ke tahap wawancara. Tidak seperti wawancara seleksi program pengembangan kompetensi pada umumnya, wawancara dilakukan secara tim, bukan individu. Tim yang lolos adalah mereka yang fasih berbahasa Inggris (bahasa pengantar ajang Trust by Danone - red) dan memiliki spesialisasi kemampuan yang merata (sebab tiap anggota akan memegang peranan yang berbeda - red).

Sebanyak 28 tim nasional sukses melewati tahap wawancara dan berhak mengikuti Trust Day pada Sabtu (21/01/12) di Hotel Bidakara, Jakarta. Pada Trust Day, ke-28 tim diberikan permasalahan ekspansi perusahaan Danone. Peserta harus menyelesaikan tantangan geografis, operasi, sumber daya manusia, pemasaran, dan kesejahteraan sosial.

Pada kompetisi ini, peserta harus berpikir secara strategis hingga operasional. Awalnya, peserta melakukan analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT). Analisis ini kemudian diterjemahkan menjadi empat strategic direction (pendekatan perusahaan secara strategis - red). Strategic Direction lalu diterjemahkan menjadi action plan yang lebih rinci selama tiga tahun. Seluruh rencana harus didukung dengan keuntungan finansial yang memadai.

Presentasi dalam 10 Menit, Tanpa Media Digital

Dari 28 tim, dipilih 13 tim dengan nilai tertinggi untuk bersaing pada Country Final Trust by Danone, Rabu (22/02/12) di Hotel Ritz Carlton, Kuningan Jakarta.

Pada Country Final, ke-13 tim mempresentasikan rencana bisnis yang dibuat pada Trust Day di hadapan Manajer Senior Danone. Yang menarik, presentasi tidak boleh menggunakan alat bantu digital sama sekali. Peserta hanya menggunakan flip chart, kertas HVS, kertas lipat, lembar post it, dan alat tulis.

Alat presentasi bahkan tidak boleh didesain dari rumah. Tim tidak boleh menggunakan alat selain yang telah dipersiapkan panitia, dan seluruh aktivitas harus dikerjakan di lokasi lomba. Panitia mengungkapkan bahwa hal ini bertujuan menjamin semua peserta memiliki starting point yang sama dalam hal kesiapan alat peraga presentasi. Sehingga yang membedakan antara satu peserta dengan lainnya hanyalah kemampuan mendeskripsikan ide menggunakan media sederhana, kemampuan analisis kasus, dan kemampuan meyakinkan juri secara verbal.

Waktu yang diberikan untuk presentasi hanya 10 menit. Dalam waktu singkat, tim harus mampu merangkum seluruh rencana bisnis. Kunci dari tahap Country Final adalah penggunaan kata-kata yang efektif, pemikiran analitis, serta kemampuan menyampaikan ide dalam ilustrasi sederhana.