Pertanggung Jawabkan Uang Negara, ITB Rutin Selenggarakan Pembinaan bagi Mahasiswa Bidikmisi
Oleh Anin Ayu Mahmudah
Editor Anin Ayu Mahmudah
Beasiswa Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi namun berpotensi secara akademik sehingga mahasiswa tersebut dapat memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi secara gratis dan tunjangan biaya hidup setiap bulannya.
Pembinaan Karakter bagi Para Beswan
Mahasiswa ITB tingkat satu yang memperoleh beasiswa Bidikmisi diwajibkan untuk tinggal di asrama guna memperoleh berbagai pembinaan. Pembinaan ini dimaksudkan untuk membentuk karakter mahasiswa sekaligus mengarahkan para mahasiswa yang baru saja mengalami transisi dari siswa SMA menjadi mahasiswa.
Pembinaan tersebut dipegang langsung oleh asisten UPT Asrama bersama dengan para mentor asrama. Ada 3 jenis pembinaan yang rutin dilaksanakan diantaranya pembinaan tiap pekan, pembinaan tiap bulan dan pembinaan tiap semester. Pembinaan tiap pekan merupakan pembinaan yang diselenggarakan setiap dua pekan sekali berupa kegiatan konseling, kerja bakti, dan apel pagi di masing-masing asrama, yaitu Asrama Kidang Pananjung dan Asrama Sangkuriang untuk putra serta Asrama Kanayakan untuk putri. Pembinaan tiap bulan merupakan jenis pembinaan terpusat yang melibatkan ketiga asrama sedangkan pembinaan tiap semester adalah jenis pembinaan yang diadakan setelah ujian akhir semester yang biasanya dilakukan di luar asrama dan di luar kampus.
Pembinaan tiap bulan yang terakhir kali dilaksanakan adalah pembinaan terpusat pada 11 September 2016 yang berlangsung di Aula Timur ITB. Dengan tema "Semangat Berprestasi: Wujudkan Potensi, Raih Prestasi", acara ini juga menghadirkan Prof. Ir. Hermawan Pradipojono yang mengisi materi tentang "Menjadi Pribadi yang Bersemangat Membangun Prestasi" dan Mahasiswa Berprestasi ITB, Ujang Purnama, S.Farm yang membawakan materi tentang "Strategi Membangun Prestasi."
Pertanggung Jawaban Uang Negara
Kegiatan pembinaan ini bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa Bidikmisi. Selain kejaran untuk pembentukan karakter, kegiatan konseling, dan wadah penyampaian inspirasi, kejaran lainnya adalah supaya mahasiswa Bidikmisi mampu mengaplikasikan berbagai hal yang sifatnya praktis namun kontribusinya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, contohnya gerakan pungut sampah. Kegiatan tersebut rutin diadakan tiap satu bulan sekali di lingkungan sekitar ITB baik di dalam kampus maupun di luar kampus. "Karena Bidikmisi ini sudah dibiayai pemerintah dengan uang rakyat, maka kami inigin anak-anak dapat kembali berkontribusi untuk masyarakat," ujar Tarlani (S-2 Planologi ITB) selaku asisten UPT Asrama.
Selain aksi pungut sampah, mahasiswa Bidikmisi juga mendapat pembinaan untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dan pembinaan antikorupsi. Program pengabdian masyarakat yang mahasiswa Bidikmisi bentuk tentunya akan mendapat dukungan baik dari segi izin maupun dana dari UPT Asrama. Sedangkan pembinaan antikorupsi sebetulnya merupakan inovasi baru yang dibuat oleh pengurus UPT Asrama untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan uang beasiswa dari para beswan. Dengan begitu, mahasiswa yang memperoleh beasiswa Bidikmisi ini dapat tersuasanakan untuk bertanggung jawab atas uang pemerintah yang telah diamanahkan kepada mereka.
Bukan hanya pertanggung jawaban dari para beswan terhadap uang pemerintah, beragam pembinaan Bidikmisi ini juga merupakan bentuk pertanggung jawaban dan laporan dari pengurus UPT Asrama kepada pimpinan ITB. Sehingga setiap pembinaan terpusat akan menghadirkan minimal satu pihak dari pimpinan ITB baik Rektor maupun dosen.
Menurut Rendi (Teknik Metalurgi 2014) selaku ketua pembinaan terpusat pada bulan September kemarin, pembinaan Bidikmisi ini juga diharapkan dapat membantu para mahasiswa baru penerima Bidikmisi untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan kampus serta mereka dapat belajar dan menjaga semangatnnya selama kuliah di ITB untuk 4 tahun ke depan. Tarlani menambahkan, "Saya berharap kegiatan pembinaan terpusat bisa menjadi wadah antar asrama dan bisa memberi inspirasi bagi mereka, bukan hanya dari narasumber tapi juga sesama anak asrama. Harapannya mereka terpicu dan mau melakukan perubahan yang lebih baik."