PERTEMUAN TRIWULANAN
Oleh Unit Sumber Daya Informasi
Editor Unit Sumber Daya Informasi
Pertemuan Bersama Empat Perguruan Tinggi BHMN“Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur” serta “Manajemen Ventura”telah dilaksanakan dari hari Rabu, tanggal 5 Februari di Hotel Sawunggaling dan di Bosscha Lembang, Kamis,tanggal 6 Februari 2003.
HASIL RUMUSAN PERTEMUAN 4 PT BHMN
Bosscha - Lembang, 6 Februari 2003
A. TOPIK BAHASAN “MANAJEMEN VENTURA”
HASIL RUMUSAN
• Ventura diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan akademis (Tridarma PT), enhanching aktivitas yang ada dan mewadahi penemuan dan inovasi
• Ruang lingkup ventura adalah usaha komersial yang tidak terbatas pada core competency PT dengan berpegang kepada prinsip Good Corporate Governance
• Perlu pemisahan yang jelas antara aktivitas komersial dengan aktivitas akademis (Tridarma PT)
• Pendekatan yang digunakan adalah value driven dalam rangka meningkatkan peran industri di Indonesia
• Dalam masa transisi perlu adanya:
· Redefining (revisioning, restructuring dan repositioning)
· Desiminasi, sosialisasi dan internalisasi khususnya kepada frontliner dalam rangka mengubah budaya (culture)
• Legal aspek ventura diupayakan untuk mengarah kepada public company
• Kelembagaan ventura harus jelas posisinya dalam organisasi PT BHMN, sedangkan rinciannya disesuaikan dengan kebijakan PT masing-masing
• Perlu perangkat hukum dalam bentuk UU BHMN yang dapat mengatur aktivitas ventura.
B. TOPIK BAHASAN “MANAJEMEN ASET”
· Aset transfer yang jelas legalitasnya, alternatif melalui undang –undang sisdiknas yang akan diterbitkan
· “good practices” dalam memelihara dan menggunakan aset
· Merubah aset menjadi uang
· Block grant harus dipastikan
1. KONDISI SAAT INI
· Aset yang terpencar dan tidak jelas legalitasnya
· Administrasi yang buruk/rumit
· Tidak ada jaminan/asuransi
· Sdm yang tidak kompeten
· Cost untuk transformasi yang tidak memadai*)
· Kepemilikan yang terlalu besar
2. UPAYA UNTUK MENCAPAI TARGET
• Pemetaan aset berbasis it
• Manajemen infrastruktur
• Legalisasi aset
• Alokasi dana pembiayaan oprasional dan maintanance
• Optimalisasi:
(a) resource sharing
(b) sdm ( rasionalisasi vs maksimalisasi potensi)
C. DISKUSI KELOMPOK MWA & SA
Ringkasan Hasil Diskusi
1. Permasalahan utama 4 PT BHMN: institutional building;
2. Disepakati untuk membentuk Sekretariat Bersama MWA & SA dalam rangka strategic alliance, dengan inti tugas mengkonsolidasikan database, mengevaluasi hal-2 yang telah dikerjakan & merumuskan kemajuan & tindak lanjut;
3. Compare notes: perlu dikembangkan antara 4 PT BHMN, untuk itu disepakati bersama dalam rangka peningkatan efisiensi kerja MWA & SA, masing-2 PT BHMN secara jujur membuka akses informasi yang dapat dishare melalui Sekretariat Bersama;
4. Exchange Program perlu dikembangkan untuk penanganan program-2 payung bersama;
5. Dalam permasalahan amandemen, masalah yang dihadapi oleh PT BHMN adalah serupa & kepentingan yang sama. Karena itu harus dikerjakan sekarang juga untuk mencapai tujuan & perjuangan yang sama, sehingga perlu dibentuk Task Force dalam rangka mempersiapkan penyelesaian masalah yang harus dikerjakan oleh MWA & SA;
6. Potensi konflik & permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan academic science & corporate science:
§ Batasan yurisdiksi,
§ Property right
§ The rules of representatives
§ Sense of community (masyarakat kampus yang unik, sehingga harus diselesaikan bersama oleh MWA);
7. Dalam kondisi ekonomi yang terpuruk, peran utama MWA adalah fasilitasi & melakukan sentuhan-2 personal & peran lobby a.l. dalam rangka penyelesaian RUU Sisdiknas & UU Pendidikan Tinggi;
8. Pengembangan techno-park perlu dikerjakan bersama PT untuk mewujudkan konsep science park (Biotech) yang telah dipelopori oleh BJ Habibi dengan luasan 11.000 HA di daerah Kerawang;
9. Masalah anggaran PT BHMN yang perlu diselesaikan adalah: konsep agregat melalui sistem block grant;
10. Dana pendidikan: tidak dapat mengandalkan dana dari pemerintah saja, perlu dikembangkan dana dari industri; misalnya: Konsep levy & grant / Land grant college berupa Kontribusi industri yang dipadukan dengan konsep perpajakan untuk pendidikan;
11. Program pengintegrasian konsep academic science & corporate science dll. dapat dikombinasikan & perlu dikerjakan bersama;
12. Perlu dibuat matriks fungsi & peran dari 5 Pilar (MWA, SA, MGB, Rektor, Dewan Audit) untuk 4 PT BHMN sebagai bekal perumusan amandemen PP;
13. Melaksanakan Agenda Pertemuan MWA & SA secara regular & disinergikan dengan Pertemuan Rektor (Catatan: Pertemuan SA & MWA yang akandatang disepakati bergabung dengan Pertemuan Rektor pada Akhir Maret 2003.
Pertemuan keempat di Lembang ini juga menyetujui pembentukan 2 tim taskforce. Tim pertama akan mengfinalkan permasalahan implementasi blockgrant bagi perti bhmn agar akselerasi masa transisi dapat dicapai sesuai harapan, sedangkan tim kedua bertugas menyusun masukan bagi rancangan peraturan perundangan tentang pelimpahan wewenang pelaksanaan administrasi kepegawaian dari MenPAN/BKN kepada masing-masing perti bhmn dan sistem pengelolaan keuangan perti bhmn.
Pertemuan kemarin juga telah menghasilkan agenda temu triwulanan 4 perti bhmn untuk tahun kerja 2003.
Triwulanan pertama akan berlangsung di IPB Bogor, maret 2003. Akan dibincangkan aspek-asperk governance, manajemen sistem informasi, selain laporan hasil kerja kedua tim taskforce di atas. MWA dan SA dari setiap perti bhmn juga akan bertemu saat tersebut.
Temu kedua Juni 2003 di UGM Yogyakarta akan membahas aspek manajemen keuangan dan quality assurance kegiatan akademik. Pada awal September 2003, UI akan bertindak sebagai tuan rumah untuk membahas aspek-aspek manajemen sumberdaya manusia dan quality assurance kegiatan riset. Pertemuan ini akan diperluas partisipannya sehingga formatnya akan mengambil bentuk seminar atau sejenisnya.
Kampus ITB kemudian kembali melaksanakan pertemuan triwulanan keempat pada Desember 2003.
Aspek bahasan lebih ke aspek-aspek manajemen aset dan ventura serta quality assurance kegiatan pemberdayaan masyarakat. Review keseluruhan hasil kerja tahun 2003 dan penetapan Agenda Kerja 2004 akan ikut dibicarakan di sini.