Pharmanova 2015, Selaraskan Farmasi Untuk Masa Depan

Oleh Adhitia Gesar Hanafi

Editor Adhitia Gesar Hanafi

BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Farmasi ITB bersama-sama dengan Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) Ars Praeparandi ITB kembali menyelenggarakan rangkaian acara Pharmanova (Pharmacy on Innovation)  2015. Mengangkat tema "Integrated Pharmacy for the Future", rangkaian pharmanova kali ini terbagi menjadi empat acara utama, yaitu kompetisi Patient Counseling Event (PCE), kompetisi Pharmaceutical Industry Case Study (PICS), seminar Preparation Day for the Future (PDF), dan HMF Expo. Keseluruhan rangkaian diselenggarakan di lingkungan kampus ITB Ganesha pada Jumat-Minggu, (13-15/11/2015).

Tidak kurang dari 350 peserta  seminar berkumpul di Aula Barat ITB pada Minggu, pukul 13.00 hingga 17.30 WIB, untuk mendengarkan paparan seminar Pharmanova 2015. Membuka kegiatan seminar Preparation Day for the Future, Dr. Kusnandar Anggadiredja, S.Si.,M.Si., sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik Sekolah Farmasi ITB, menuturkan bahwa rangkaian Pharmanova 2015 merupakan bekal untuk menjadi farmasis yang cemerlang pada masa mendatang. Dijelaskan oleh Kusnandar, seminar kali ini akan meninjau farmasi dari empat buah sudut pandang, yakni sudut pandang industri, klinis, pemerintah dan pendidikan, serta entrepreneurship.

Sebagai pembicara pertama, Ahmad Fuad Afdhal, Ph.D., yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT Awal Fajar Adicita Mandiri, AFACOM,  menitik beratkan pembahasannya terhadap peluang dan tantangan farmasis Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dalam waktu dekat akan berlaku, mengingat posisi Indonesia sebagai bagian dari negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). "Tidak hanya harus meningkatkan kompetisi teknis, farmasis Indonesia harus memahami peraturan serta undang-undang terkait kefarmasiaan di kawasan ASEAN, serta selalu mengikuti perkembangan dunia farmasi dalam rangka menghadapi MEA," tutur Ahmad. Sebagai seorang pengusaha yang telah sukses berkecimpung di dunia farmasi, Ahmad turut menyampaikan materi terkait kewirausahaan dalam farmasi. Teori-teori kewirausahaan dan kepemimpinan, Ahmad paparkan dengan singkat dan santai. Menurut Ahmad, untuk memulai suatu usaha diperlukan gagasan yang cemerlang, serta tidak dihantui dengan rasa takut.

Seminar dilanjutkan dengan paparan dari sudut pandang klinis yang disampaikan oleh Meng San Dora, selaku IPSF APRO Chairperson 2013/2014. Paparan seminar terakhir, disampaikan oleh Prof.Dr.Daryono Hadi Tj. Apt.,M.Sc., selaku Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia, sekaligus Dekan Sekolah Farmasi ITB. Melalui sudut pandang pendidikan, Daryono melihat bahwa perguruan tinggi memiliki peran sebagai pencetak farmasis. Dalam rangka menghadapi MEA, perguruan tinggi dan pemerintah harus melakukan usaha bersama dalam rangka mencetak farmasis yang handal dan memiliki daya saing. Menurut Daryono, perguruan tinggi diharuskan mengembangkan kurikulum yang dapat menghasilkan lulusan yang siap terserap oleh lapangan kerja di regional ASEAN. Tidak hanya dari satu sisi, kerjasama dengan industri dan pemerintah melalui berbagai kebijakan dan pendanaan, diperlukan dalam rangka mempersiapkan farmasis Indonesia yang handal.

 

Cek Kesehatan dan Konsultasi, Wahana Aktualisasi Farmasis ITB

Selaras dengan tema "Integrated Pharmacy for the Future", rangkaian pharmanova turut dimeriahkan dengan adanya kegiatan cek kesehatan dan konsultasi gratis oleh farmasis ITB di Aula Timur ITB pada hari terakhir rangkaian Pharmanova 2015. Terbuka untuk umum, setiap orang dapat mendaftarkan diri untuk melakukan cek kesehatan yang meliputi cek kadar gula darah sesaat, kadar kolesterol, dan kadar asam urat. Setelah melakukan cek kesehatan, hasil cek dapat dikonsultasikan dengan farmasisi ITB, guna diberikan penjelasan terkait hasil pengecekan tersebut, dan pemberian saran terkait kesehatan diberikan oleh farmasis tersebut. Menurut Shabrina Swarnie (Farmasi Klnik dan Komunitas 2013), kegiatan cek kesehatan dan konsultasi, diharapkan dapat menjadi deteksi dini suatu penyakit, dan memberikan kesadaran khususnya kepada para mahasiswa ITB agar selalu memiliki pola makan dan hidup yang sehat.

 

HMF Expo, Labirin Ilmu Kefarmasiaan

Untuk semakin mengenalkan dunia farmasi kepada masyarakat luas, panitia Pharmanova 2015 selenggarakan pameran karya dan penelitian terkait farmasi ITB. Bersamaan dengan pelaksanaan cek kesehatan, para pengunjung diajak melewati labirin yang dibatasi dingding-dingding bertempelkan poster mengenai dunia farmasi. Poster mengenai suplemen penyakit tuberkulosis dari Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar dari Kelompok Keahlian Farmakologi Farmasi Klinik, menjadi salah satu poster yang terpampang rapi di dingding labirin. Selain itu, karya mahasiswa SF ITB, snack sehat dari jahe merah sebagai sumber snack kaya anti-oksidan, menjadi salah satu karya mahasiswa yang menghiasi dingding karya. Berbagai propaganda perlindungan perokok pasif dan manfaat donor darah, turut terpajang guna memberikan pencerdasan kepada para pengunjung yang melewati labirin.

 

PCE dan PICS, Ajang Adu Ilmu dan Keterampilan Antar Mahasiswa Farmasi

Dirasa perlu untuk mewadahi antar mahasiswa farmasi di Indonesia untuk mengasah kemampuan dan berkompetisi, Pharmanova 2015 turut hadirkan kompetisi PCE dan PICS dalam rangkaianya. Dalam kompetisi PCE yang terbagi menjadi kategori beginner untuk mahasiswa program sarjana farmasi dan advance untuk mahasiswa apoteker, total 102 peserta diharuskan mensimulasikan proses konselling obat, pemberian info obat, dan penggunaanya kepada pasien. Diawali dengan babak penyisihan yang menghasilkan 15 orang terbaik untuk setiap kategori, kompetisi dilanjutkan dengan babak semi final untuk menyisihkan 10 orang, dan babak final untuk menentukan tiga orang terbaik setiap kategori.

Berbeda dengan PCE yang dilakukan perseorangan, PICS dilakukan secara tim beranggotakan 3-5 orang. Dari 39 tim pendaftar, 12 tim terbaik berdasarkan penilaian makalah akan suatu studi kasus dunia industri farmasi, disaring untuk mengikuti babak semi final pada Sabtu siang. Semi final berhasil menyingkirkan setengah tim, dan tim yang tersisa akan membuat presentasi untuk ditunjukkan pada babak final hari Minggu pagi.

 

Sekilas Tentang HMF Ars Praeparandi ITB

Sebagai salah satu unit organisasi kemahasiswaan di ITB, HMF memfokuskan kegiatanya kepada pengembangan masyarakat dan keprofesian. Ars Praeparandi yang berarti seni meracik, dimaknai HMF untuk terus berkontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan farmasi pedesaan yang bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Sebagai salah satu anggota International Pharmaceutical Student's Federation (IPSF), dan Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (Ismafarsi), HMF ITB miliki Pharmanova sebagai acara 2 tahunan dalam rangka memperingati Hari Jadi HMF Ars Praeparandi ITB yang jatuh setiap 17 Desember.