Pidato Ilmiah Prof. Abdul Hakim Halim

Oleh

Editor

BANDUNG, itb.ac.id - Prof. Abdul Hakim Halim menyampaikan pidato ilmiahnya yang berjudul “Penjadwalan Batch Produksi dengan Kriteria Waktu Tinggal Aktual untuk Peningkatan Produktivitas Sistem Manufaktur” di Balai Pertemuan Ilmiah ITB, kemarin(25/5). Ditemui sebelum menyampaikan pidato ilmiahnya Prof. Abdul Hakim Halim yang merupakan Kaprodi TI ini berkomentar tentang tanggung jawab yang diemban seorang guru besar, “Seorang guru besar harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru dalam bidang keilmuannya sendiri, dan berkaitan dengan institusinya, seorang guru besar juga harus menjalankan tiga fungsi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.” Ditanya mengenai relasi antara penelitian yang sedang beliau jalankan dengan pengabdian kepada masyarakat, Prof. Abdul Hakim Halim menjawab bahwa penelitian yang memberikan hasil yang baik pun adalah suatu bentuk pengabdian kepada masyarakat, “Penelitian-penelitian dalam bidang ‘engineering’, seharusnya lebih hilir, lebih bersifat aplikatif, sedangkan penelitian di bidang MIPA seharusnya lebih bersifat ke hulu. Namun demikian penelitian yang saya jalankan ini sifatnya memang lebih ke hulu. Walaupun masyarakat mungkin tidak mendapatkan manfaat langsung dari penelitian ini, tetapi dengan proses produksi yang lebih baik, yang lebih efisien, maka masyarakat pun akan mendapatkan produk yang mereka butuhkan dengan lebih cepat, dengan kualitas yang lebih baik. Maka penelitian pun dapat menjadi salah satu bentuk pengabdian masyarakat.” Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa sesungguhnya proses penambahan nilai tambah kepada bahan mentah yang masuk ke dalam pabrik, seperti proses perakitan, dsb., hanya memakan waktu 1,5% dari keseluruhan waktu tinggal aktual (waktu dari bahan mentah masuk ke pabrik sampai barang jadi dikirim ke luar untuk didistribusikan), sedangkan 85% waktu tinggal aktual sendiri sebenarnya habis ketika barang jadi tersebut disimpan di gudang sebelum didistribusikan (waktu tunggu). Prof. Abdul Hakim Halim memaparkan formulasi untuk mengoptimalkan waktu tinggal aktual ini sehingga proses produksi berjalan lebih cepat dengan biaya minimum. Salah satunya adalah dengan mempersingkat waktu tunggu. Beliau juga memaparkan krusialnya perencanaan produksi sehingga saat bahan mentah masuk ke pabrik, ia langsung menjalani proses produksi tanpa antrian yang berarti dan dapat segera didistribusikan setelah menjalani proses pengemasan dengan waktu tunggu yang dipersingkat.