Pidato Ilmiah: Tinjau Prospek Senyawa Tetrapirol Sebagai Bahan Baku Obat

Oleh Christanto

Editor Christanto

BANDUNG, itb.ac.id - Pada hari Jumat (30/03/12), Prof. Daryono Hadi Tjahjono dari Sekolah Farmasi ITB, menyampaikan pidato ilmiahnya sebagai guru besar bidang kimia medisinal di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB. Dalam pemaparannya, Prof. Daryono menyoroti prospek tetrapirol sebagai bahan baku obat, yang dituangkannya dalam judul "Senyawa Tetrapirol: Prospek Sebagai Bahan Baku Obat".

Pada kesempatan tersebut, Prof. Daryono menyampaikan bahwa senyawa tetrapirol dengan karakteristik fisikokimianya dapat menjadi model dalam mempelajari interaksi suatu obat dengan makromolekul. Di samping itu, kemudahan senyawa tetrapirol dimodifikasi menjadi turunannya memungkinkan desain dari aktivitas yang diinginkan.

Harapan dapat dimanfaatkannya senyawa tetrapirol untuk penanganan kanker memberikan peluang baru dalam pengembangan bahan baku obat. Pengembangan tersebut diharapkan dalam mengarahkan pada kemandirian bahan baku obat di Indonesia, dimana sekarang ini sebagian besar bahan baku masih diimpor dari luar.

Terjangkau Masyarakat

Tahap penemuan obat selama ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 2-7 tahun dengan biaya sekitar 40% dari keseluruhan biaya launching suatu obat ke pasaran. Hal ini menjadi salah satu tantangan dalam mengembangkan senyawa tetrapirol sebagai bahan baku obat.

Meskipun demikian, penemuan bahan baku obat dengan fotosensitiser dan ligan kit radiofarmaka dari senyawa tetrapirol sebagai pembawa radionuklida ke target dapat menjadi solusi atas hal tersebut. Dengan demikian, diharapkan masyarakat menengah ke bawah dapat memperoleh biaya pengobatan yang terjangkau, khususnya dalam diagnosa dan terapi kanker.

Di akhir pidato ilmiahnya, sosok yang tengah menjabat sebagai Dekan Sekolah Farmasi ITB ini menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa, baik dalam karir maupun pendidikannya, yaitu pengajar di SD Tegalsuruh, SMP Negeri Sragi, SMA Negeri Pemalang, ITB, dan Keio University, Jepang. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada orang tua serta keluarga atas bimbingan dan dukungan selama hidup hingga menjadi seorang Guru Besar ITB.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar ITB lainnya, Prof. Iwan Pranoto menyampaikan pidato ilmiahnya yang berjudul "Menggali Hakikat Bermatematika melalui Pengembangan Teori Kontrol". Klik disini untuk informasi selengkapnya.

 

Sumber: fa.itb.ac.id, dengan perubahan