Potret Temaram KMPA ITB Pamerkan Kekayaan Alam Indonesia
Oleh Bangkit Dana Setiawan
Editor Bangkit Dana Setiawan
Potret Temaram ini merupakan acara pameran fotografi pertama yang diadakan oleh sub divisi gua KMPA ITB. Pameran ini diinisiasi oleh kegiatan Ekspedisi Maros, Sulawesi Selatan pada tahun 2011 silam. Melalui Ekspedisi Maros, dilakukan penelitian ilmiah mengenai peninggalan-peninggalan zaman purbakala pada Gua Maros. Peninggalan zaman purbakala tersebut berupa lukisan tangan dan babi hutan yang terdapat pada dinding gua. "Selain mendaki gunung, ke hutan, arung jeram, kami juga melakukan penelitian ilmiah seperti Ekspedisi Maros ini," jelas Yoga (Teknik Perminyakan '09).
Foto-foto yang ditampilkan dalam Potret Temaram merupakan hasil foto dari penelusuran gua tim KMPA ITB selama 2008-sekarang. Foto-foto gua karst yang terdapat pada pameran ini berasal dari berbagai pelosok negeri, antara lain, Gunung Kidul, Gombong, Sukabumi, Maros, dan masih banyak lagi. Hasil foto-foto yang dipamerkan merupakan karya dari tim KMPA ITB sendiri. "Kami belajar fotografi secara otodidak untuk menghasilkan gambar yang bagus dan dipublikasikan kepada khalayak," tutur Yoga.
Tema yang digunakan pada Potret Temaram ini adalah gua karst. Gua karst merupakan gua yang terbentuk akibat terjadinya peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktivitas air hujan dan air tanah. Alasan dipilihnya tema ini adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat, khususnya mahasiswa ITB, bahwa gua karst ini memiliki banyak fungsi yang kebanyakan orang masih belum menyadarinya. Selain berfungsi sebagai objek wisata, gua karst memiliki fungsi lain, yaitu untuk menyimpan air hujan, sehingga pada saat kemarau tiba air hujan yang terdapat dalam gua akan turun dan dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Selama ini masih banyak masyarakat yang masih belum sadar mengenai betapa kayanya negeri ini. Hal ini sangat ironis mengingat kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah dan bahkan menarik warga asing untuk datang, tetapi masyarakat Indonesia tidak mengetahui dan bahkan merusak kekayaan alamnya sendiri yang sesungguhnya dapat menjadi potensi bagi negeri ini. "Melalui Potret Temaram ini, kami berharap supaya manusia lebih mencintai alam dan mampu menjaga dengan sebaik-baiknya, " tutup Yoga.
Sumber Gambar: Dokumentasi tim KMPA ITB