World Lupus Day: Perangi Lupus Melalui Penelitian dan Kepedulian

Oleh Christanto

Editor Christanto

BANDUNG, itb.ac.id - Jumlah penderita penyakit lupus (odapus) di Indonesia termasuk cukup besar. Perhatian khusus kepada penyakit ini terus digencarkan, salah satunya melalui peringatan World Lupus Day yang diadakan di Aula Barat ITB pada Sabtu (05/05/12) lalu. Acara yang diadakan dengan kerja sama antara Sekolah Farmasi ITB dengan Syamsi Dhuha Foundation (SDF) ini mengangkat tema "Never Give Up!" sebagai salah satu sarana edukasi penderita dan masyarakat tentang lupus.
World Lupus Day diisi dengan berbagai acara yang diikuti oleh para peserta, baik dari para penderita, pendukung, maupun civitas akademika dari ITB. Pada pagi harinya, para peserta mengikuti Senam Bugar Ceria, dan dilanjutkan dengan rangkaian acara yang terdiri dari Konsultasi Lupus Gratis, talkshow, peluncuran buku, hingga penganugerahan Care for Lupus (CFL) SDF Awards 2012.

Untuk mendukung penelitian dalam pengembangan suplemen bagi penderita lupus, dalam acara ini SDF juga memberikan bantuan biaya penelitian sebesar Rp30 juta kepada para peneliti muda dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Bantuan tersebut diharapkan dapat memacu penelitian-penelitian khususnya untuk penemuan obat yang lebih efektif untuk para penderita.

"Harapannya tentu saja melalui penelitian yang dilakukan, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup para odapus," ungkap Ketua SDF, Dian Syarief, seperti yang dikutip dari TribunNews.com. Selain itu penelitian ini diharapkan juga dapat mendorong penemuan obat dari bahan alam sebagai alternatif bagi penderita lupus, sehingga harganya dapat dijangkau oleh para penderita.

Penyakit Autoimun

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan salah satu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga menimbulkan reaksi imunitas dan jaringan yang ada pada tubuh seseorang. Gejala awal penyakit ini adalah adanya kelainan kulit berupa warna kemerahan di sekitar pipi, namun gejala tersebut dapat menyebar ke berbagai organ tubuh.

Hingga saat ini pola pengobatan penyakit ini masih kepada pengobatan yang sementara, yaitu untuk mencegah penyerangan terhadap organ pada tubuh. Dengan diadakannya World Lupus Day, diharapkan para penderita dan masyarakat luas dapat lebih peduli dan meningkatkan pengetahuannya terhadap penyakit dan penderita lupus.