Prodi Arsitektur ITB Lakukan Perpanjangan Akreditasi Internasional KAAB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id -- Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan perpanjangan akreditasi internasional untuk Prodi Arsitektur dari Korea Architectural Accrediting Board (KAAB). Beberapa perwakilan dari KAAB yang melakukan akreditasi mendatangi ITB sejak hari Minggu (16/9/2018) dan diterima langsung oleh Rektor beserta jajarannya pada hari Senin (17/09/2018). Melalui perpanjangan akreditasi tersebut, diharapkan dapat terus meningkatkan mutu pendidikan di prodi arsitektur ITB.

KAAB sendiri adalah lembaga yang menyediakan sistem akreditasi bagi program pendidikan arsitektur yang juga menyediakan guideline bagi kurikulum pendidikan arsitektur dan beberapa fungsi lain. Selain menjadi lembaga pengevaluasi program pendidikan arsitektur secara domestik, KAAB juga merupakan lembaga akreditasi atau validasi pendidikan arsitektur internasional.

Dekan SAPPK ITB, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo mengatakan, Prodi Arsitektur ITB sebelumnya telah mendapatkan akreditasi dari KAAB dan akan berakhir pada Januari 2019. Oleh karenanya, perlu dilakukan perpanjangan kembali. "Keuntungan akreditasi internasional ini, bukan hanya sekedar pengakuan tapi juga menyoal akuntabilitas program. Mekanisme pembelajarannya, pengelolaan pengetahuan yang ada, proses dan substansi pembelajaran, dan semua itu memberikan posisi yang baik dan termasuk menunjang kebijakan ITB juga," katanya diwawancarai Humas ITB.

Sementara keuntungan bagi lulusan arsitektur ITB, dengan terakreditasi internasional maka akan mendapat pengakuan ketika berkiprah di luar negeri. Sebab sekarang ini, dengan globalisasi dan modernisasi, sekat-sekat geografis semakin tipis. "Kalau sudah diakui (secara internasional) sebagai suatu kelompok yang terpercaya ini akan lebih menguntungkan buat para alumni," tambahnya.

Selain Arsitektur, pada pertengahan Oktober nanti, akan datang lembaga akreditasi internasional dari Jerman, ASIIN, untuk program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Prof. Widjaja berharap, akreditasi ASIIN untuk prodi tersebut juga berjalan sesuai harapan, sehingga menambah jumlah prodi yang terakreditasi internasional di SAPPK. Sementara untuk akreditasi dari BAN-PT, semua prodi di SAPPK telah mendapatkan A.

"Dengan adanya pengakuan internasional tentunya dapat mengangkat derajat ITB, makanya kami berharap betul Arsitektur dan PWK dapat akreditasi internasional," ujarnya.

Adapun pengumuman hasil reakreditasinya akan disampaikan melalui pernyataan tertulis akhir tahun ini, sekitar 2-3 bulan ke depan. "Kami berharap pada akhir tahun ini sudah ada pengumumannya, dan tentunya kami semua berharap hasil yang terbaik," pungkasnya.