Prodi Teknik Dirgantara ITB Selenggarakan Kolokium Kedirgantaraan

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Program studi Teknik Dirgantara, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB (FTMD ITB) menyelenggarakan Kolokium Kedirgantaraan dengan judul “Airplane Structure Analysis: a Boeing Engineer Experience” pada Jumat (18/2/2022). Kolokium kali ini mengundang sosok yang sudah sangat berpengalaman di bidang kedirgantaraan yaitu Senior Structure Analyst Boeing Aircraft Company, Ir. Cecep H. Jauhari.

Cecep memulai pemaparan materinya dengan menjelaskan tentang berbagai kompetensi analisis struktur pesawat yang familier. “Analisis struktur pesawat tidak hanya tentang airframe dan engine, namun di dalam pesawat banyak sekali struktur dan komponen yang penting untuk dianalisis,” jelasnya. Salah satu contohnya adalah sistem kelistrikan pesawat yang kotak pembungkusnya pun memiliki struktur yang kompleks. Cockpit pesawat juga memiliki struktur yang kompleks dan dapat dianalisis secara mendalam.

Secara garis besar, struktur pesawat terbagi atas dua bagian besar yaitu airframe dan mechanical, ECS, and Electrical Equipment. Airframe terdiri dari berbagai struktur seperti space frame, trusses, engine mounting, semi monocoque, beam, dan masih banyak lagi. Selain itu, pesawat juga terdiri dari mechanical components, hydraulic equipments, brackets, joint components, pipe, tank, dan ducting. Untuk aspek interior, ada seat, stow bin, lavatory, galley, crew rest, cargo handling fittings, dan ground support.

Insinyur analisis struktur memastikan pesawat memiliki tanggung jawab untuk menanggung semua kondisi yang dihadapi selama masa operasionalnya. Insinyur analisis struktur bekerja dengan insinyur desain struktur untuk menghasilkan desain yang optimal, dan juga dengan insinyur layanan untuk produksi dan perbaikan armada. “Analisis struktural harus dilakukan dengan standar keunggulan teknis tertinggi. Untuk memenuhi tanggung jawab ini, insinyur analisis struktur bergantung pada pendidikan teknik mereka serta pembelajaran seumur hidup sepanjang karier mereka,” tegas Ir. Cecep.

Selain struktur pesawat juga terdiri dari berbagai system loadings. Airframe terdiri dari berbagai system loadings seperti aero load, floor load, cabin pressure, wing fuel pressure, bird impact, thermal. flutter, miscellaneous loads, cargo load, landing load, sonic, dan crash. Sementara itu untuk mechanical system and equipment terdiri dari pressure, rotating motor, thermal, dynamic, bird impact, acceleration, pilot load, jamming, abuse load, dan the burst.

Ir. Cecep juga menjelaskan tentang persyaratan terkait desain dan analisis dari pesawat yang harus dipenuhi. “Pertama terkait persyaratan desain program dan prinsip desain struktur, lalu persyaratan dari otoritas pengatur atau pemberi regulasi yaitu pemerintah, dan persyaratan pelanggan maskapai penerbangan atau airline customer requirements,” terang Ir. Cecep. Selain itu, aspek keamanan dan keselamatan dari pesawat juga menjadi aspek yang sangat krusial karena mempengaruhi aspek-aspek lain juga.

Aspek material dari pesawat juga menjadi aspek yang krusial dan harus dipenuhi dengan baik. Seorang analis harus sepenuhnya memahami tentang properti fisik, proses material, dan juga mengevaluasi keberhasilan dari sebuah pesawat. Seorang analis juga menghindari pemilihan proses material yang sebelumnya telah menimbulkan efek negatif terhadap pesawat.

“Analis juga wajib berkomunikasi dengan para ahli kelompok analisis metode dan kelompok lain yang ahli dalam material, spesifikasi, dan nilai desain,” terang Cecep. Hal penting lainnya yang juga harus dikuasai oleh seorang insinyur analisis struktur pesawat adalah konfigurasi struktur pesawat dan juga free body diagram.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)