Prof. Nana Rachmana Syambas Terima Anugerah Prioritas Nasional Bidang Ekonomi Digital

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Prof. Dr. Ir. Nana Rachmana Syambas, M.Eng., dari Kelompok Keahlian Teknik Telekomunikasi, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) menerima Anugerah Prioritas Nasional Bidang Ekonomi Digital peringkat ketiga pada Anugerah Diktiristek 2023, di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).

Anugerah Diktiristek 2023 diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan apresiasi terhadap berbagai pihak, mulai dari pemangku kepentingan pendidikan tinggi hingga para tokoh dan inovator di bidang teknologi dan sains di Indonesia.

Prof. Nana Rachmana Syambas mengatakan, anugerah tersebut diterimanya atas karya inovasi perangkat bernama “Predictive Maintanance Fiber Optic Monitoring System”.

Tim konsorsium mengembangkan perangkat tersebut untuk meningkatkan keandalan dan keamanan sistem telekomunikasi dan sistem transportasi massal. Beliau mencontohkan dampak rusaknya sistem komunikasi dan sistem kontrol di transportasi massal yang pernah terjadi pada Sabtu, 27 Januari 2018. Saat itu, wesel di stasiun Jakarta Kota mengalami kerusakan. Hal itu menyebabkan lalu lintas KRL Bogor dan Bekasi yang menuju ke stasiun Jakarta Kota mengalami gangguan. Kerusakan tersebut pun mengganggu rute KRL Bogor-Angke. Adapun gangguan baru dapat dipulihkan dalam waktu kurang lebih empat jam.

Dari kerusakan sistem ini, timbul berbagai dampak, seperti 1,2 juta penumpang KRL terhambat bekerja hingga terjadi kemacetan karena limpahan penumpang tersebut tidak dapat diangkut oleh KRL. Hal tersebut berdampak signifikan terhadap perekonomian, tidak hanya di Jabodetabek tetapi juga nasional.

Adapun perangkat inovasinya dapat mendeteksi kemungkinan eror secara akurat melalui sistem jaringan fiber optik. Dengan demikian, persoalan kerusakan sistem dapat segera diantisipasi dan tidak menimbulkan dampak ke berbagai lini, seperti sosial dan ekonomi.

“Melalui perangkat ini operator dapat memonitor kondisi jaringan optik secara realtime. Perangkat ini web-based dan dapat diakses dan dimonitor di manapun melalui handphone maupun laptop untuk melihat jika adanya anomali dari parameter-parameter pada sistem jaringan fiber optik,” ujarnya, Kamis (28/11/2023).

Beliau mengatakan, begitu ada parameter yang kualitasnya berkurang akan terdeteksi sehingga harus segera ditangani. “Artinya, dengan perangkat ini sebelum terjadi kerusakan kita sudah dapat menormalkan kembali. Sehingga down time-nya nol. Tidak ada kerusakan dalam sistem jaringannya,” ujar beliau.

Berbagai keuntungan penggunaan perangkat ini antara lain penghematan biaya untuk perbaikan, perangkat yang dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak lain seperti CCTV maupun alarm, hingga tidak mengganggu lalu lintas data yang ada sebelumnya.

“Produknya saat ini prototipe. Kami mengembangkan modul hardware dan software. Perangkatnya sudah dites di PJKA Cipatat dan di Daop 2 Bandung,” ujarnya.

Pembuatan perangkat ini mendapat dukungan Kemendikbudristek melalui Matching Fund pada platform Kedaireka untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara insan perguruan tinggi dengan mitra. Oleh karena itu, pengembangan perangkat ini hasil kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti PT LAPI ITB, PT Rekacipta Inovasi ITB, STEI ITB, Fakultas Teknologi Industri (FTI ITB), hingga PT Sitech yang berpengalaman dalam peningkatan keandalan jaringan fiber optik di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Terjalin pula kerja sama dengan PT KAI dan Université Polytechnique Hauts-de-France (UPHF) Perancis terkait Intelegent Transport System (ITS).

Beliau mengatakan, perangkat ini ke depannya tidak hanya untuk bidang transportasi, tetapi juga dapat diterapkan di berbagai bidang lain yang menggunakan jaringan fiber optik. “Perangkat ini merupakan teknologi digital yang dapat berpengaruh terhadap ekonomi,” ujarnya.

Sejauh ini, sudah terbuat 10 unit perangkat yang sudah mengalami berbagai penyesuaian sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Beliau berharap ke depannya perangkat tersebut dapat dikembangkan hingga menjadi salah satu bentuk hilirisasi industri dari insan perguruan tinggi.

Reporter: M. Naufal Hafizh

Editor: M. Naufal Hafizh