Prof. Tatacipta Dirgantara Jelaskan Peran Perguruan Tinggi dalam Memajukan Inovasi Teknologi Dirgantara Nasional
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Sebagai negara kepulauan yang berbagai daerahnya banyak terpisahkan oleh lautan, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan potensi dari industri penerbangan karena banyaknya kebutuhan mobilitas udara yang tinggi. Namun, kedudukan industri penerbangan sebagai salah satu sarana transportasi yang memakan biaya tinggi tentunya juga menimbulkan tantangan dalam pengembangan industri penerbangan di Indonesia.
Melalui Seri Dialog ke-10 pada Forum Dialog Nusantara (FDN), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menjelaskan berbagai peran perguruan tinggi, khususnya FTMD ITB dalam mendukung ekosistem inovasi dan teknologi dirgantara nasional. Webinar ini diselenggarakan pada hari Selasa (6/9/2022).
Prof. Tatacipta memulai pemaparan materinya dengan menjelaskan tentang berbagai tren yang terjadi pada industri dirgantara saat ini. “Dua tren utama yang tercipta dan mulai diaplikasikan pada industri dirgantara saat ini adalah dekarbonisasi dan digitalisasi,” jelas Guru Besar di KK Struktur Ringan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB itu.
Menurutnya, dekarbonisasi mempengaruhi berbagai aspek yang ada pada pesawat. Mulai dari pemanfaatan material komposit untuk desain pesawat, peningkatan efisiensi mesin, hingga penggunaan dari bahan bakar yang bersumber dari energi terbarukan seperti biofuel dan listrik.
Sementara digitalisasi membawa peran dalam penyusunan berbagai komponen fisik pada pesawat seperti additive manufacturing dan 3D printing untuk berbagai bagian interior dan eksterior pesawat. “Berbagai teknologi seperti artificial intelligence, big data, maintenance robotics, blockchain, hingga augmented reality juga mulai banyak diaplikasikan pada berbagai pesawat di dunia. “Salah satu contoh konkritnya adalah teknologi Digital Twin Technology dari Siemens yang dapat menciptakan duplikat digital dari sebuah pesawat untuk memudahkan proses predictive maintenance,” terang Prof. Tatacipta.
Tentunya berbagai kemajuan teknologi yang tercipta pada industri dirgantara global membuat industri dirgantara di Indonesia harus banyak belajar, meneliti, hingga mengaplikasikan dan menciptakan berbagai inovasi teknologi untuk kemajuan dan perkembangan industri dirgantara nasional. Maka dari itu, perguruan tinggi memiliki berbagai peran krusial untuk memajukan perkembangan industri dirgantara nasional.
“Inti dari berbagai peran krusial perguruan tinggi untuk kemajuan industri dirgantara nasional adalah pendidikan, penelitian, dan pengembangan produk yang mencakup integrasi penelitian dan pengembangan, perancangan, modelling, reverse engineering, prototype, dan pengujian,” pungkas Prof. Tatacipta. Terlebih lagi, peran akademisi dan perguruan tinggi terhadap industri dirgantara nasional juga akan berkaitan dengan peran industri untuk komersialisasi serta pemerintah untuk regulasi.
Salah satu peran FTMD ITB dalam merealisasikan peran perguruan tinggi dan akademisi dalam pengembangan industri dirgantara nasional adalah penciptaan ITB Aerospace Research Hub. ITB Aerospace Research Hub hadir karena Indonesia sangat membutuhkan fasilitas laboratorium terkini, ekosistem triple helix, dan pembentukan office link dengan industri.
Reporter : Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)