Profil Bakal Calon Rektor ITB 2025-2030 No 3 Prof. Trio Adiono
Oleh Ahmad Faujan - Mahasiswa Oseanografi, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Prof. Trio Adiono, S.T., M.T., Ph.D., menjadi Bakal Calon Rektor ITB 2025-2030 nomor urut 3. Beliau menyampaikan visi misinya dalam kegiatan Ekspose Publik yang diadakan pada Rabu (13/11/2024) di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Trio mengusung visi “An Innovation-driven University with Global Humanity-centric Competitiveness Ranked in Top 150 Global by 2030” dengan tagline “Innovation-Driven University for Global Humanity-Centric Excellence”.
Adapun misi yang beliau usung antara lain:
1. Fostering Cutting-edge, High-impact Research and Innovation through Global Collaboration;
2. Building an Excellent Life-long Education with Global Network;
3. Achieving Sustainable Finance and Assets with Digital Transformation;
4. Empowering an Agile and Bureaucracy-Reformed Organization and Talent Development.
Prof. Trio Adiono memiliki rekam jejak yang luar biasa di bidang akademik dan industri. Beliau saat ini merupakan bagian dari IEEE Senior Member, menjabat sebagai Ketua IEEE SSCS Indonesia Chapter, dan juga Ketua ICDEC (Indonesia Chip Design Collaborative Center).
Di tingkat nasional, beliau aktif dalam Indonesia Semiconductor Ecosystem Task yang berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Selain itu, Prof. Trio juga dikenal sebagai akademisi yang produktif dengan lebih dari 10 buku yang telah diterbitkan, serta menjadi coaching of student LSI Contest di Okinawa. Dalam dunia technopreneurship, beliau merupakan pendiri empat perusahaan teknologi yang beroperasi di Indonesia dan Jepang.
Sebagai seorang akademisi, Prof. Trio Adiono menjabat sebagai Ketua Komisi Penelitian Senat ITB (2019–2024) dan Ketua Kelompok Keahlian Elektronika di ITB. Beliau juga telah meraih berbagai penghargaan internasional, termasuk diakui sebagai Profesor Chip Design (Semikonduktor) sejak 2018 dan masuk dalam jajaran Top 2% World Scientists.
Prof. Trio juga merupakan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Adjunct Professor di National Taiwan University of Science and Technology. Lebih dari 30 paten dan HAKI, termasuk Japanese Patent, serta penghargaan Second Japan Intellectual Property Award menjadi bukti kontribusinya. Beliau juga menerima Karya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia atas pengembangan produk WiMax.
Prof. Trio Adiono menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di ITB dan S3 di Tokyo Institute of Technology. Beliau juga telah menjalani program postdoctoral sebagai JSPS Research Fellow di Tokyo Institute of Technology dan pernah menjadi Visiting Scholar di Twente University.
Dalam quick win programnya, Prof. Trio Adiono merancang sejumlah pilot project dan master plan untuk memperkuat posisi ITB di tingkat global, antara lain dengan memperkuat jejaring kerja sama dengan universitas-universitas top 100 WCU di Asia dan mengembangkan technopark melalui kolaborasi dengan industri terkemuka. Selain itu, beliau memokuskan pada pembuatan sistem ICT terintegrasi berbasis platform tunggal yang didukung oleh big data, serta pengembangan infrastruktur internet cepat di lokasi-lokasi strategis di kampus.
Dalam hal organisasi, beliau merencanakan pembentukan Transformation Office untuk memastikan seluruh program berjalan sesuai dengan visi, misi, serta rencana strategis ITB. Prof. Trio juga mengusulkan pelaksanaan ITB Leadership School untuk mempersiapkan para calon pejabat dan peluncuran program beasiswa afirmasi untuk mahasiswa. Selain itu, beliau ingin memperkuat branding ITB dengan pengembangan program rekayasa sosial berbasis multimedia dan peluncuran "JEJARING ITB" network.
Di bidang regulasi, Prof. Trio berencana membuat dokumen perencanaan sistem kelembagaan yang mendukung pembagian wewenang yang lebih adil dan adaptif terhadap perubahan. Selain itu, beliau ingin meningkatkan harmonisasi peraturan dan regulasi untuk memperkuat koordinasi lintas bidang di ITB. Fokus lainnya adalah pengembangan program studi multidisiplin di jenjang sarjana dan pascasarjana, serta pembuatan regulasi pengelolaan sumber daya dan revenue sharing antar fakultas untuk mendukung keberlanjutan dan kolaborasi internal yang lebih baik di kampus.
Untuk mengetahui program Innovation-driven University Ranked in Top 150 Global by 2030 yang diusungnya dapat diakses di tautan ini.
Reporter: Ahmad Faujan (Oseanografi, 2021)