Profil Bakal Calon Rektor ITB 2025-2030 No 8 Sigit Puji Santosa, Sc.D.

Oleh Syabina Er Said - Mahasiswa Teknik Dirgantara, 2020

Editor M. Naufal Hafizh

Dok. Instagram @itb1920

BANDUNG, itb.ac.id - Ir. Sigit Puji Santosa, MSME, Sc.D., IPU, menjadi Bakal Calon Rektor ITB nomor urut 8, menyampaikan visi misinya di kegiatan Ekspose Publik yang diadakan pada Rabu (13/11/2024) di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha. Kegiatan Ekspose Publik yang terdiri dari pameran dan dialog dari semua Bakal Calon Rektor ITB ini bertujuan untuk mengenalkan kesepuluh Bakal Calon Rektor ITB beserta visi-misi yang dibawakannya.

Pada kegiatan Ekspose Publik, Sigit Puji Santosa mengusung program "SUSTAIN: SUccesS through Transformation And InnovatioN (Sukses melalui Transformasi dan Inovasi)" untuk membangun ITB sebagai universitas kelas dunia yang berperan aktif dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Melalui visi ini, ia menargetkan peningkatan daya saing global ITB sebagai perguruan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia, serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia.

Saat ini, ITB berada di peringkat QS 256 dunia, dan ditargetkan naik ke posisi 150 teratas pada 2030. Tantangan utamanya adalah rendahnya jumlah publikasi ilmiah di jurnal bereputasi tinggi, kurangnya kerja sama dengan perguruan tinggi internasional, dan kurangnya jumlah riset inovasi yang memiliki impak tinggi pada masyarakat dan industri. Oleh karena itu, transformasi terstruktur akan dijalankan untuk membangun ekosistem inovasi yang adaptif dan berkelanjutan. Pilar utama dari program ini meliputi penguatan sistem ITB untuk mendukung tercapainya milestone 2030, yang berfokus pada komersialisasi teknologi, peningkatan publikasi, dan peningkatan kolaborasi riset global.

Strategi transformasi yang diusung Ir. Sigit Puji Santosa mencakup tiga pilar utama:
1. Transformasi Digital - Mengembangkan sistem layanan terintegrasi berbasis teknologi informasi untuk memaksimalkan efisiensi proses administrasi, penelitian, dan pendidikan hingga 40% pada 2025.
2. Pengembangan SDM dan Organisasi - Merekrut 4-5 profesor kelas dunia per fakultas setiap tahun, meningkatkan remunerasi kompetitif dosen hingga +50%, serta mendirikan ITB Innovation Park sebagai pusat inovasi untuk mendukung hilirisasi riset.
3. Kolaborasi Riset dan Industri - Menyelaraskan riset unggulan dengan kebutuhan industri dan membangun kemitraan internasional dengan institusi seperti MIT, Oxford, dan Cambridge.

Adapun untuk mencapai tujuan tersebut, misi beliau mencakup:
1. Peringkat Global: Meningkatkan peringkat ITB menjadi Top 150 QS World University Rankings pada tahun 2030.
2. Ekosistem Riset Berbasis ITB Lab & Innovation Park: Membangun ekosistem ITB Innovation Park dengan anchor industries untuk pendidikan, riset dan komersialisasi teknologi. Modernisasi dan utilisasi 16 fasilitas laboratorium yang dapat menghasilkan 2.000-3t.000 publikasi (min. 1000 publikasi impak faktor tinggi, Q1) 200-300 paten, dan 200-300 produk inovasi komersial/tahun, dengan pendapatan inovasi Rp1,5 triliun/tahun. Membangun program sabbatical leave di industri bagi dosen untuk memastikan menyelaraskan kebutuhan riset industri dengan ITB.
3. Pengembangan SDM dan Struktur Organisasi: Membangun struktur organisasi yang kuat yang terdiri dari Wakil Rektor dan Direktur Eksekutif setingkat wakil rektor untuk mengelola komersialisasi teknologi ITB di Innovation Park dan disertai dengan merekrut 4-5 best talent professor dan periset kelas dunia per fakultas/tahun, menciptakan 48-60 simpul riset baru, dan menerapkan sistem tenure track untuk dosen dan peneliti berkelas dunia, serta sistem remunerasi berbasis kinerja Tridharma (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat) yang kompetitif, minimum +50% dari remunerasi.
4. Transformasi Pendidikan: Memperkuat layanan pendidikan kelas dunia dengan memanfaatkan keunikan sumber daya alam (biodiversity) dan tantangan sosial dan industri Indonesia dengan target pada tahun 2030, ITB akan memiliki 200+ profesor kelas dunia dan 2000+ mahasiswa internasional. Mengembangkan program pascasarjana unggulan berbasis multidisiplin ilmu untuk menjawab tantangan industri masa depan di bidang Future Mobility, AI, Automation, dan Semiconductor.
5. Transformasi Digital: Mengembangkan sistem digital terintegrasi untuk layanan pendidikan, administrasi, keuangan, riset dan pengabdian masyarakat. Seluruh inisiatif berbasis aplikasi digital ini akan selesai pada tahun 2025, mempercepat proses dan meningkatkan efisiensi layanan di ITB hingga 40%.
6. Dukung Indonesia Emas 2045: Menjadi pusat pendidikan inklusif dengan biaya terjangkau dan inovasi kelas dunia yang menghasilkan SDM dan teknologi industri berbasis riset ITB untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7-8%. Pemetaan bidang prioritas riset dengan prioritas industri strategis nasional yang terdiri dari: i) Energi, ii) Pangan & Kesehatan, iii) Transportasi, Infrastruktur dan Kebencanaan, iv) Teknologi Informasi, Cyber, AI, v) Material Maju.

Sigit Puji Sentosa adalah akademisi dan teknokrat yang kini menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan di PT Pindad sekaligus tenaga pendidik di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 19 Juli 1967, beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana di bidang Teknik Mesin dari ITB dengan predikat First Class Honor pada tahun 1991. Beliau melanjutkan pendidikannya di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, dan memperoleh gelar Master of Science in Mechanical Engineering (MSME) pada 1997. Kemudian beliau meraih gelar Doktor (Sc.D.) dalam bidang Mekanika Struktur Komputasional pada 1999, serta gelar Insinyur Profesional Utama (IPU) yang dikeluarkan oleh Indonesian Professional Engineer pada 2017.

Sebelum kembali ke ITB pada 2014, beliau memiliki karier profesional di bidang otomotif Amerika selama 15 tahun di General Motors, Amerika Serikat. Di mana ia berkontribusi pada desain keselamatan struktural untuk kendaraan ikonis seperti Chevrolet Corvette Z06 dan Cadillac DTS.

Saat Kembali ke Indonesia, beliau turut aktif dalam inovasi teknologi, khususnya melalui proyek alutsista nasional. Sejak bergabung dengan PT Pindad, beliau bertanggung jawab atas pengembangan dan peluncuran produk pertahanan yang mencakup kendaraan tempur, amunisi, senjata, dan kendaraan taktis—termasuk kendaraan operasional Maung dan Garuda.

Di bawah kepemimpinannya, PT Pindad berhasil meluncurkan 48 produk alat utama sistem senjata (alutsista) pada 2021-2024. Beliau juga berperan penting dalam pendirian National Center for Sustainable Transportation Technology (NCSTT) serta mengembangkan ITB Innovation Park Summarecon yang mendapatkan hibah tanah beserta funding Rp 569 miliar dan pendanaan Rp 40 miliar untuk ITB Innovation Park (IIP) Ganesha.

Dengan visinya yang inovatif dan terstruktur, beliau berkomitmen untuk membawa ITB ke dalam Top 150 QS World University Rankings pada tahun 2030 serta menciptakan ekosistem yang menjadikan ITB sebagai pionir solusi transformatif melalui riset dan inovasi yang sustainable.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai profil dan program kerja lebih lengkap dari Bakal Calon Rektor ITB nomor urut 8, dapat klik tautan berikut ini

Reporter: Syabina Er Said (Teknik Dirgantara, 2020)

#rektorkita #pilrekitb #sigitpujisantosa