Program Desa Inovasi, Kontribusi Alumni ITB Angkatan 1981 Untuk Bangsa
Oleh Christanto
Editor Christanto
Untuk tahap awal ini, program desa inovasi akan mulai diterapkan untuk desa-desa yang terletak di Jawa bagian selatan dan sejumlah daerah di luar Jawa. "Kami akan terus mencari data alumni lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga nantinya program ini akan semakin luas jangkauannya," kata Kepala Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB, Suhono Harso Supangkat pada Sabtu (08/01/11) di ITB.
Sebelum progam ini dijalankan, para alumni ITB 1981 akan mengadakan serangkaian Focus Group Discussion (FGD) untuk rekomendasi inovasi sebagai kompas percepatan pembangunan Indonesia. Berdasarkan diskusi ini, akan didata daerah yang akan menjadi target pembangunan desa inovasi. "Pemberdayaan desa inovasi misalnya dalam bentuk membangun koperasi inovasi sebagai penggerak dan venture capital inovasi kampus," jelas Suhono.
Kontribusi Alumni ITB
Dalam pelaksanaannya, program desa inovasi akan menggandeng berbagai elemen dari kalangan akademisi, perusahaan, pemerintah, komunitas, dan para alumni dari perguruan tinggi lain. Selain itu, program ini akan disinergiskan dengan program pemerintah sehingga indikasi keberhasilan dan peningkatan kualitas desa dapat terus dipantau.
Deputi Khusus Kementrian Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Tatang Wiranto, menilai bahwa potensi daerah untuk program desa inovasi ini sangat besar. Menurutnya, Indonesia terdapat sekitar 20000 desa miskin yang tersebar di bagian selatan Jawa, Papua, Bengkulu, Jambi, dan Kalimantan Tengah. Desa-desa ini merupakan target pembangunan desa inovasi yang sangat berpotensi.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia 30 Tahun Alumni ITB 1981, Sofia Alisjahbana mengatakan, program desa inovasi diharapkan bisa memberdayakan desa-desa tertinggal yang tersebar di Indonesia. "Untuk tahap awal, kami akan mulai menjalankan program ini untuk desa-desa yang ada di Kabupaten Sukabumi dan Garut, Jawa Barat," ungkapnya.
Sumber foto: Antara