Program KKN Tematik: Cara ITB Dukung Pengembangan Bisnis, Pertanian dan Energi Kampung Cipeundeuy

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


SUMEDANG, itb.ac.id – Kegiatan KKN Tematik Institut Teknologi Bandung (ITB) 2023 di Kampung Cipeundeuy, Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, berlangsung pada 25 Juli-17 Agustus 2023.

Mahasiswa KKN ikut ambil bagian dalam berbagai aktivitas masyarakat di sana, seperti mengajar sekolah dan madrasah, mempersiapkan peringatan kemerdekaan Indonesia, kerja bakti, dan senam bersama.

Selain itu, mahasiswa juga turut membantu petani kopi di Kampung Cipeundeuy. Para petani kopi di sana mengeluhkan kesulitannya dalam proses penjemuran biji kopi. Umumnya, penjemuran dilakukan dengan cara manual memanfaatkan paparan sinar matahari langsung. Akan tetapi, cara ini tidak efektif dan berisiko mencemari kopi saat dijemur. Maka dari itu, kelompok 14 mencarikan solusinya dengan menginisasi pembuatan rumah pengeringan kopi.

Ketua Kelompok 14, Fadhil Azzikri, menyatakan rumah pengeringan kopi menggunakan konsep rumah kaca, dengan dinding plastik UV yang dapat menahan dan memantulkan panas di dalam rumah tersebut.

“Rumah ini dilengkapi dengan blower exhaust agar uap air yang dihasilkan bisa dikeluarkan dan memaksimalkan panas di dalam rumah. Blower exhaust memanfaatkan energi surya yang dayanya disimpan di dalam aki agar tetap bekerja di malam hari,” ujarnya.

Mahasiswa Teknik Perminyakan 2021 itu berharap keberadaan rumah pengeringan kopi dapat mempermudah dan membuat proses pengeringan lebih efektif. Rumah yang memiliki ukuran 6 m x 6 m dengan ketinggian 3,6 m itu dilengkapi meja berbahan kawat mesh dengan luas penampangnya 44 m persegi. Meja tersebut mampu menampung 2-3 kuintal biji kopi.

Sementara kelompok 8 berinisiatif untuk menggerakkan bisnis kopi dengan menyerahkan alat huller, pulper, dan roaster yang mampu meningkatkan kapasitas produksi. Alat-alat tersebut disimpan dalam sebuah rumah yang didesain langsung oleh para mahasiswa ini.

Di samping itu, mereka juga mendampingi Kelompok Tani Gunung Lingga untuk melakukan branding dan pemasaran secara daring yang dikemas dalam bentuk workshop. Masyarakat yang berminat untuk mengembangkan pemasaran produknya dapat melakukan konsultasi dan pendampingan secara one on one.

Ketua Kelompok 8, Eriezzha Arriefqi, mengatakan mereka membuat dokumen handbook bookkeeping dan guidebook sebagai acuan untk membuat Desa Cimarga menjadi desa wisata.

“Dokumen yang telah disusun diberikan kepada pengurus agrowisata. Semoga dengan program yang kami bawakan mampu menyejahterakan masyarakat,” ujarnya selaku ketua kelompok.

Tak hanya kopi yang menjadi komoditas utamanya, masyarakat Kampung Cipeundeuy juga aktif dalam produksi dan penjualan gula aren. Maka dari itu, mahasiswa KKN menggelar FGD bersama masyarakat guna mengidentifikasi potensi serta melakukan pengembangan lebih lanjut.

Hasilnya, dirumuskan pengembangan usaha melalui pembuatan akun toko online dan QRIS, pelatihan penjualan online melalui metode langsung dan tutorial video, serta menciptakan merek dan kemasan.

Program lain yang sukses digarap di kampung ini adalah pemasangan dan revitalisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) oleh kelompok 11. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keluhan dan kebutuhan masyarakat mengenai penerangan di malam hari. Masyarakat mengalami kesulitan dalam beraktivitas, terutama jika harus menguburkan jenazah di kegelapan malam. PJU dipasang sepanjang Kampung Cipeundeuy dan Kampung Sempurmayung. Pemasangan PJU baru dilakukan di 8 titik dan revitalisasi 14 buah PJU yang telah lama mati.

Salah satu perwakilan kelompok 11, Ikhlash Mashudi menjelaskan PJU tersebut memiliki beberapa teknologi tambahan. “8 PJU baru telah dibekali dengan sensor gerak. Ketika ada orang yang melewatinya, intensitas cahaya akan meningkat dari 20% menjadi 100%. Di sisi lain, terdapat sensor cahaya pada seluruh PJU yang akan menyala otomatis ketika lingkungan gelap dan mati otomatis ketika sekitarnya sudah terang. Hal ini untuk menekan penggunaan energi,” ujarnya.

Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)