Program Multidisiplin Pariwisata Hayati Berkelanjutan ITB Terbuka untuk Lulusan Sains dan Sosial

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Program Multidisiplin Pariwisata Hayati Berkelanjutan Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan kolaborasi dua program studi, yaitu Biomanajemen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) dan Perencanaan Kepariwisataan, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK).

Bertujuan untuk mencapai Pariwisata 5.0, program ini memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa mengintegrasikan sumber daya pariwisata dan kemajuan teknologi. Selain itu, program ini menitikberatkan pada prinsip-prinsip keberlanjutan untuk menciptakan pengalaman wisata yang lebih baik, efisien, dan berkelanjutan bagi wisatawan serta komunitas lokal.

Dalam program multidisiplin ini, mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penelitian dan menerapkannya di sektor pariwisata hayati. Diharapkan, lulusan program ini dapat berperan sebagai peneliti, akademisi, dan praktisi yang kompeten dalam mengelola dan mengembangkan pariwisata berdasarkan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Ketua Program Studi Magister Perencanaan Kepariwisataan, Dr. Drs. Suhirman, S.H., M.T., mengatakan, program multidisiplin ini terbuka baik untuk lulusan sains maupun ilmu sosial. Penggabungan berbagai bidang keilmuan akan menjadi hal yang sangat menarik untuk saling berkolaborasi dalam mewujudkan pariwisata hayati yang berkelanjutan.

“Kami membuka kesempatan bagi lulusan yang berkaitan dengan pariwisata khususnya pengembangan destinasi wisata, atau antropologi, sosiologi, kemudian juga lulusan sains yang mendalami fenomena hayati tetapi juga ingin memanfaatkan fenomena tersebut dalam pengembangan pariwisata,” katanya.

Dalam proses pembelajarannya, para mahasiswa akan didorong untuk menjalin komunikasi dan berdiskusi dengan para pemangku kepentingan terkait pariwisata hayati berkelanjutan. Di sisi lain, para mahasiswa akan dibekali kemampuan memanajemen sumber daya serta keanekaragaman hayati, elemen dan sistem kepariwisataan, ekowisata berkelanjutan, infrastruktur pariwisata, serta hal-hal lainnya yang akan memperkaya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa mengenai pariwisata hayati.

Sementara itu, Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Prof. Dr. Sri Maryati, S.T., M.I.P., menyampaikan bahwa program multidisiplin Pariwisata Hayati Berkelanjutan ini bisa diikuti oleh siapa saja mengingat pariwisata bersifat sangat inklusif.

Dengan tingginya potensi pariwisata di Indonesia, khususnya di Kota Bandung, para lulusan program ini diharapkan dapat secara langsung berkontribusi dalam mengembangkan objek wisata di sekitarnya serta menanamkan prinsip berkelanjutan dalam keberjalanannya.

Untuk informasi persayaratan pendaftaran, jadwal tes, hingga biaya pendidikan, Anda dapat mengakses https://admission.itb.ac.id/info/program-magister/.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)