Program Studi Kriya Bersama KOFICE dan GKL Foundation Gelar Pameran Tugas Akhir Peserta Young Creator Indonesia Fashion Institute
Oleh Anin Ayu Mahmudah
Editor Anin Ayu Mahmudah
BANDUNG, itb.ac.id – Dunia fashion memang tidak ada matinya. Dari jaman dimana pakaian masih menjadi hal baru bagi umat manusia, pakaian terus mengalami perkembangan yang pesat baik dari segi bahan maupun modelnya. Sebagai salah satu program studi yang bernaung di bawah Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, Program Studi Kriya bekerjasama dengan Korea Foundation for International Culture Exchange (KOFICE) dan GKL Foundation menggelar Young Creator Indonesia Fashion Institute (YCIFI) pada Sabtu-Senin (28-30/01/17) bertempat di Gedung Center for Research and Community Service (CRCS) ITB.
Young Creator Indonesia Fashion Institute (YCIFI) merupakan program yang memfasilitasi masyarakat Indonesia baik yang berstatus mahasiswa maupun bukan dengan syarat usia maksimal 30 tahun untuk mendapat pelatihan mengenai fashion design melalui kursus yang digelar selama 12 minggu. Untuk dapat memperoleh pelatihan ini, peserta terlebih dahulu diharuskan menulis sebuah esai yang kemudian melalui esai tersebut diseleksi peserta yang lolos dan berhak mengikuti program pelatihan. Tidak hanya itu, YCIFI juga memberikan sertifikat fashion designer bagi pesertanya yang mengikuti pelatihan hingga selesai yang dibuktikan melalui pameran tugas akhir mereka.
Acara yang digelar di CRCS ITB ini merupakan pameran karya dari tugas akhir peserta yang mengikuti serangkaian kegiatan YCIFI tersebut. Melalui pameran ini, hasil karya peserta akan dinilai dan peserta dengan nilai terbaik akan diajak ke Korea Selatan dan disponsori untuk memasarkan hasil karyanya.
Tentang YCIFI dan Perkembangan Fashion Indonesia
Program yang baru diinisiasi sejak 5 Oktober 2015 lalu ini bertujuan untuk ikut serta mengembangkan potensi-potensi generasi muda Indonesia di bidang tekstil dan desain fashion agar mampu bersaing tidak hanya di tingkat regional namun juga global melalui pendidikan fashion design. Kurikulum YCIFI dirancang secara khusus untuk mendorong munculnya bibit unggul yang kompetitif dan kritis di bawah bimbingan staf pengajar baik dari Program Studi Kriya FSRD ITB maupun praktisi di bidang fashion baik dari Indonesia maupun Korea.
YCIFI memiliki dua program pendidikan yaitu program Basic Fashion Design yang materinya ditekankan pada aspek-aspek dasar perancangan fashion serta pengolahan material tekstilnya dan program Advance Fashion Design yang merupakan pengembangan lanjutan dari program Basic namun mengeksplorasi pengembangan konsep dan eksperimen lanjutan pada proses perancangan. Peserta di program Basic memperoleh bimbingan langsung dari Dr. Ratna Panggabean, M.Sn., Dr. Yan Yan Sunarya, S.Sn., M.Sn., serta Dr. Dian Widiawati, M.Sn. Sedangkan peserta program Advance memperoleh bimbingan dari Auguste Soesastro, Toto Dwitarwasto dan Deden Siswanto.
Salah satu peserta program, Randila Restu Utami, menuturkan, “Saya sendiri dulunya bukan mahasiswa seni kriya, saya dari jurusan sastra inggris. Tapi di program ini kami memang diberi pelajaran dari awal banget jadi benar-benar tidak dibatasi dan siapa saja bisa ikut. Harapan saya melalui pameran ini, masyarakat Indonesia tidak lagi minder dengan designer dari negara-negara lain. Kita harus sadar dan yakin bahwa orang Indonesia juga memiliki kemampuan desain sekelas desain internasional.”
Pameran kali ini merupakan hasil karya peserta YCIFI baik di tingkat Basic maupun Advance yang telah menempuh program pendidikan selama dua belas minggu dan satu sesi Global Mentorship. Dengan adanya program kerjasama ini, diharapkan akan muncul generasi baru yang mampu memacu laju perkembangan dunia fashion sekaligus membangun iklim kompetisi yang sehat di ranah industri kreatif Indonesia.