PSB 2012: Pasar Budaya Suguhkan Kuliner Khas Daerah

Oleh Neli Syahida

Editor Neli Syahida

BANDUNG, itb.ac.id - Pasar Budaya sebagai rangkaian pre-event dari Pagelaran Seni Budaya (PSB) ITB 2012 dilaksanakan pada Sabtu (10/03/12) lalu. Dilaksanakan di Lapangan Basket ITB, Pasar Budaya ini cukup menyedot perhatian pengunjung. Acara yang hanya diadakan dua tahun sekali ini tentunya telah ditunggu-tunggu oleh mahasiswa ITB maupun masyarakat sekitar.

Pasar Budaya diramaikan oleh berbagai macam stand-stand makanan. Sebagian besar di antaranya adalah stand yang menjajakan makanan daerah. Mulai dari es candil, ketoprak jakarta, mpek-mpek palembang, es pisang ijo makassar, lumpia, baso tahu, hingga mendoan. Selain itu, terlihat pula stand yang secara khusus menjual batik.

Mendoan Jadi Favorit

Diantara semua stand, stand mendoan relatif yang paling ramai dikerubuti oleh pengunjung. Stand yang didirikan oleh beberapa mahasiswa Teknik Industri ini bahkan sudah kehabisan persediaan tempe mereka pada siang hari. Tak heran, bersebelahan dengan stand-stand Pasar Budaya, terdapat acara Ganesha Membatik yang diadakan oleh Perkumpulan Seni Tari Karawitan Jawa (PSTK) ITB, yang rupanya turut membawa dampak pada Pasar Budaya.

Seperti salah seorang panitia, Qurrota A'yun, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 2011. Gadis yang akrab disapa Ota ini berasal dari Purwokerto dan mengaku ketagihan dengan mendoan. "Enak sekali mendoannya. Saya memang suka sekali tempe, lebih-lebih kalau dibikin mendoan. Dan di antara stand-stand yang lain, stand mendoan yang paling murah," ungkap Ota.

Pengunjung berasal dari mahasiswa ITB maupun dari luar ITB. Bahkan, beberapa alumni ITB tahun 1970-an tampak hadir menikmati jajanan khas daerah. Para alumni datang bersama keluarga mereka. Sambil menikmati jajanan khas daerah, mereka dapat bernostalgia dan menceritakan kepada putra-putri mereka suka duka mereka saat kuliah di ITB.

Acara Pasar Budaya sebagai pre-event PSB ini dibuat sebagai salah satu sarana untuk mengangkat makanan khas Indonesia yang sudah mulai tergantikan kedudukannya oleh makanan-makanan dari luar negeri. Panitia berharap bahwa dengan adanya Pasar Budaya ini, masyarakat Indonesia akan cinta terhadap makanannya sendiri, atau tahu dan pernah mencicipi makanan khas Indonesia.