PSB ITB, Jelajah Nusantara Dalam Sehari

Oleh kristiono

Editor kristiono

Bandung, itb.ac.id - Panas tengah hari bukan halangan bagi ratusan penonton yang memadati Lapangan Basket Campus Center ITB, Sabtu (22/12). Sesekali siul ditujukan kepada para penari berbusana cerah yang tampil dengan iringan musik melayu. Jika riuhnya sorai dan aplaus penonton jadi parameter, pertunjukkan siang itu terbilang sukses! Unit Kesenian Mahasiswa Riau in action! Tidak hanya Riau yang memukau. Pengunjung Pagelaran Seni Budaya 2007 Institut Teknologi Bandung (PSB 2007) juga menikmati puluhan tari dan lagu etnik yang mewakili keragaman budaya nusantara. Unit Kesenian Aceh mempersembahkan tarian Legok Pulao. Ngakuk Punyou dibawakan oleh Unit Budaya Lampung. Unit Kesenian Betawi, yang baru berdiri beberapa bulan, tidak hanya menampilkan tari Belantik dan ondel-ondelnya, namun sekaligus memboyong None Jakarta 2007 Andara Rainy. Unit Kesenian Minang menyentak penonton lewat musik etnik yang dimodifikasi. Reog Ponorogo turut hadir menghibur penonton. Hari itu, semua unit kesenian mahasiswa di ITB tampil menyuguhkan karya seni tradisional kreasi terbaik mereka. Suasana dari Sabang sampai Merauke benar-benar nyata! Menyaksikan Pagelaran Seni Budaya 2007, pengunjung tidak cukup menikmati berbagai kesenian budaya ikonik hasil kreasi para mahasiswa. Pasalnya, keberadaan warung tenda “dadakan”, tentunya sayang jika lewat begitu saja. Bekerjasama dengan beragam rumah makan khas daerah, Panitia PSB ITB 2007 memberi kesempatan pengunjung untuk menikmati masakan daerah seperti ayam bakar taliwang dari NTB, bebek bali, dan banyak lagi. Selain menampilkan kreasi lagu dan tari-tarian daerah, setiap unit kebudayaan mahasiswa (UKM) juga menggelar pernak-pernik hasil kerajinan dan kesenian daerah mereka. Melalui stand-stand yang berjajar rapi, dalam hitungan menit pengunjung dapat berkeliling mengenali ragam sulaman kain, seni patung, seni lukis, alat musik, busana khas dan jika beruntung di beberapa stand menyediakan cemilan khas daerah untuk “icip-icip” gratis. Sebagai contoh, stand Unit Budaya Lampung (UBaLa) menyuguhkan keripik pisang coklat dan kopi lampung gratis! Belum cukup dengan pertunjukan tari, stand budaya serta wisata kuliner, kehadiran gallery seni di halaman bawah Campus Center Sayap Timur ditujukan guna menambah wawasan pengunjung akan kayanya khasanah budaya bangsa. Gallery ini menjadi semacam museum dengan puluhan jenis koleksi benda-benda etnik seperti keris, kujang, batik, wayang, topeng, alat musik dan puluhan jenis kain tenun dari berbagai propinsi. Liga Film Mahasiswa (LFM) menambah deretan hiburan dengan menggelar acara nonton film bertajuk Screening Film Seni dan Budaya di bioskop kampus LFM. Acara ini dapat dinikmati cuma-cuma. Tiga judul film: Aku Ingin Menciumu Sekali Saja; Denias, Senandung di Atas Awan dan Anak Naga Beranak Naga diputar bergantian. Selain LFM, ikut meramaikan acara ini adalah Bandung Percussion yang memukau pengunjung dengan irama unik dari drum dan kaleng bekas cat sebagai alat music utama. Pagelaran Seni dan Budaya 2007 ditutup dengan peragaan busana, menampilkan karya-karya mahasiswa ITB jurusan kriya. Dibawakan oleh MC yang kocak, acara ini benar-benar mewujud jadi hiburan gratis yang kreatif dan mendidik.