PSTK ITB dan ISI Surakarta Selenggarakan Workshop Seni Pertunjukan

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

SOLO, itb.ac.id - Dalam rangka mempersiapkan Pagelaran Tanggap Warsa ke-42 bulan April mendatang, Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan (PSTK) ITB mengirimkan 23 pesertanya untuk mengikuti Workshop Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada Jumat (28/12/12) sampai Kamis (10/01/13). Sebagai penutup workshop tersebut, PSTK ITB turut mempersembahkan pagelaran 'Kidung Pitaloka' bertempat di Gedung Teater Besar ISI Surakarta.

Selain sebagai persiapan Pagelaran Tanggap Warsa ke-42 PSTK ITB mendatang, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan PSTK ITB untuk mengklarifikasi materi dasar mengenai tari dan karawitan yang selama ini dipelajari sekaligus  berlatih mengonsep garapan tari dan karawitan untuk sebuah pagelaran. Kunjungan PSTK ITB ke ISI Surakarta kali ini juga bukan merupakan pertama kalinya. Sebelumnya, pada tahun 2009, PSTK ITB pernah berkunjung ke ISI Surakarta dengan tujuan yang sama.

Peserta yang mengikuti Workshop Seni Pertunjukan ISI tersebut terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok penari sebanyak 10 orang dan kelompok karawitan sebanyak 23 orang. Sebanyak 12 tatap muka akan dijadwalkan dalam workshop tersebut dan terdiri dari pendalaman materi tari dan karawitan, pemberian materi oleh pihak ISI Solo, dan presentasi materi yang telah diberikan pihak ISI. Dalam workshop ini pendalaman materi dan pemberian wawasan mengenai ciri khas pakem Solo merupakan hal yang diutamakan.

Kelas tari diawali dengan presentasi tari Gambyong dan tari Golek Surung Dayung. Dipimpin oleh Ibu Ninik Mulyani dan Ibu Nanuk Rahayu, kelompok tari wanita dibimbing untuk berlatih gerakan dasar tari (Rantoyo). Sedangkan dari kelompok karawitan dengan kolaborasi dosen ISI Bapak Suraji dan Bapak Hadi Boediono, PSTK ITB mendapat kesempatan memainkan gending baru yaitu Ladrang Semarang dan lagu baru yaitu Ladrang Sumarah yang biasa dimainkan saat Sekaten.

Selain itu, terdapat pula kelas Skenografi di Gedung Teater Besar. Skenografi dalam hal ini merupakan ilmu perancangan panggung, berfungsi untuk mendekatkan penonton kepada sebuah pertunjukan sekaligus memudahkan penonton memahami isi pertunjukan. Kelas tata rias yang diampu Ibu Dewi Kristianti menjadi penutup materi dan setelahnya diisi dengan presentasi mengenai konsep dan detail pagelaran penutup workshop tersebut. Untuk persiapan penggarapan pagelaran, dibantu oleh Bapak Didik yang merupakan sutradara Pagelaran Haryo Penangsang Gugur yang pada akhir tahun 2012 lalu ISI tampilkan di pendopo ISI Solo.

Kidung Pitaloka sendiri merupakan rangkuman cerita yang akan PSTK ITB bawakan dalam Pagelaran Tanggap Warsa ke-42 mendatang dengan mengangkat tema Bubat, peristiwa sejarah antara dua kerajaan yaitu Sunda dan Majapahit. "Semoga dengan adanya workshop ini pagelaran besar April mendatang dapat digelar maksimal karena sudah dibimbing oleh ahlinya. Selain itu, teman-teman yang mengikuti workshop ini dapat mengajarkan kembali ilmu yang didapatkan kepada adik-adiknya sehingga PSTK dapat meregenerasikan kembali tenaga pengajarnya" ucap Rasyid Aziz (Teknik Material 2010) selaku Ketua Panitia Workshop Seni Pertunjukan PSTK ITB.

Ibu Nanuk selaku Ketua Jurusan Tari ISI Solo, turut menyatakan antusiasnya, "Jika sudah punya motivasi, datanglah ke sumber yang tepat yaitu ke ahlinya. Datang di waktu yang tepat dan tempat yang tepat, karena kalian akan mengajarkan ilmu yang kalian dapatkan ke junior kalian sehingga kalian harus bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya " ucapnya.

 

Oleh: Hafshah Najma Ashrawi

Sumber Gambar : Dokumentasi Kegiatan PSTK ITB