Workshop Batik Lustrum VII PSTK

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Rangkaian kegiatan Lustrum VII PSTK (Paguyuban Seni Tari dan Karawitan Jawa) ITB ditutup hari ini, Minggu 19 Maret 2006, dengan berakhirnya kegiatan workshop batik yang diadakan dalam dua hari, 18-19 Maret 2006. Workshop hari kedua dimulai pagi tadi (19/3) di selasar Aula Barat. Sejumlah 60 peserta dari berbagai kalangan dan usia mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh PSTK ITB tersebut. Dalam workshop tersebut, para peserta langsung dapat mempraktikkan materi yang diberikan kepada mereka tentang mengenal motif batik, membatik, mewarnai batik, batik cap, dll. Gina Manda, mahasiswa Seni Rupa ITB angkatan 2003 mengatakan bahwa motivasinya mengikuti workshop ini adalah karena workshop semacam ini menarik cukup jarang diselenggarakan. “Untuk belajar hal seperti membatik ini, kalo gak ada acara kayak gini, ya kita mesti pergi ke Yogya. Kalo pun ada studio yang nawarin materi nge-batik kayak gini biasanya mahal,” ungkapnya. Lain lagi alasan Endah, 35 tahun, seorang ibu rumah tangga yang juga mengikuti workshop batik PSTK ini. Ia mengungkapkan bahwa saat ini ia sedang berkehendak memulai sebuah home industry. “Saya ingin memulai bisnis kecil-kecilan. Saya ingin membuat kerudung yang bermotifkan batik. Jadi saya manfaatkan acara semacam ini untuk melatih skill saya.” Tidak mudah Gina mengaku ternyata membuat batik itu pekerjaan yang tidak mudah. ”Udah dua hari hasilnya baru segini, padahal ini baru kain 40x40 cm. Tadi gua liat yang kain batik ukuran 2m, itu diselesein sama panitia dalam waktu dua bulan. Pantesan aja batik mahal, ngebuatnya aja susah.” Handayana, Ketua Panitia Lustrum VII PSTK, mengatakan bahwa tujuan diadakannya workshop batik tersebut sebenarnya adalah untuk meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat secara umumnya, dan civitas ITB pada khususnya, terhadap kesenian Jawa. Diakuinya minat masyarakat terhadap kesenian Jawa dari tahun ke tahun semakin menurun. Padahal budaya Jawa mengandung nilai-nilai luhur, dan tingkat kesulitan keseniannya (batik, karawitan, dll.) cukup tinggi. Workshop batik bukanlah satu-satunya kegiatan yang diselenggarakan dalam rangkaian Lustrum VII PSTK. Menurut Handayana, daya tarik Lustrum VII PSTK selain workshop tersebut adalah Lomba Karawitan yang memperebutkan Piala Bergilir Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk kategori terampil, serta Piala Bergilir Dirjen Pariwisata dan Perfilman untuk kategori pemula. PSTK adalah salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) ITB. PSTK mengkhususkan dirinya dalam menampung kreativitas dan minat mahasiswa di bidang kesenian Jawa, utamanya seni tari dan karawitan Jawa. PSTK berdiri pada tanggal 7 Maret 1971, maka bulan Maret ini PSTK genap berusia 35 tahun, oleh sebab itu pada bulan Maret 2006 ini PSTK menggelar peringatan Lustrum VII-nya. (astriddita)