Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat ITB Perkenalkan Sistem Otomasi kepada Petani

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id—Pertanian dan perkebunan masih menjadi salah satu sektor penggerak perekonomian di beberapa daerah di Indonesia. Agar kegiatan pertanian dan perkebunan ini dapat berjalan lebih efisien, penggunaan sistem otomasi dapat menjadi salah satu solusinya. Sistem otomasi dapat diterapkan di beberapa aspek kegiatan pertanian misalnya pengolahan tanah, penanaman, irigasi, pemupukan, hingga pengendalian hama penyakit. Dengan begitu, para petani bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Di dalam wadah Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) ITB, tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) yang terdiri dari dosen Prodi Rekayasa Pertanian SITH ITB yaitu Dr. Aep Supriyadi sebagai ketua tim, dosen Teknik Fisika FTI ITB yaitu Dr. Estiyanti Ekawati, serta dosen Teknik Elektro Unjani yaitu Dede Irawan Saputra, S.Pd., M.T., dan Irvan Budiawan, S.T., M.T., bekerja sama dalam rangka memasyarakatkan sistem otomasi pertanian di kalangan petani.

Kegiatan ini juga didukung oleh mahasiswa ITB yang sedang bergabung dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Terdapat enam orang mahasiswa yang terdiri dari tiga orang mahasiswa Prodi Teknik Fisika FTI ITB yaitu Selvia, Widya Ayu Salsabila, dan Rizky Arif, serta tiga orang mahasiswa dari Prodi Rekayasa Pertanian yaitu Nanda Qonita, Rchma Kharismawati, dan Novan Kopriadi.

Rangkaian kegiatan dimulai pada Juni 2021 dengan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Sistem Otomasi Pertanian melalui webinar secara daring pada 18 Juni 2021. Kemudian pada 19 Juni 2021, Tim PPM mengunjungi MTS Darul Hufad Hidroponik Farm di Dusung Bojong, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, untuk memberikan pelatihan kepada kelompok petani hidropnik Jatinangor mengenai penerapan sistem otomasi pertanian pada sistem hidroponik DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), rakit apung, serta polybag pembibitan dan pertumbuhan.

Pelatihan tatap muka ini kembali dilakukan keesokan harinya, yaitu tanggal 20 Juni 2021. Bedanya, acara pelatihan hari kedua ini dilakukan untuk Komunitas Hidroponik Cimahi. Pada hari kedua, peserta mengikuti praktik pengukuran kelembapan lingkungan, kelembapan tanah, dan suhu air menggunakan sensor elektronik.

Cara kerja dari sistem ini adalah awalnya data pengukuran sensor elektronik akan dikirimkan ke pengontrol mikro ESP8266. Kemudian pengontrol akan mengatur operasi pompa mist, aerator, dan pompa nutrisi agar mencapai kondisi lingkungan yang optimal berdasarkan data pengukuran yang diterima. Pengontrol ini juga dilengkapi fitur untuk mengirimkan data melalui jaringan internet. Selain itu, data ini dapat diakses melalui handphone yang dilengkapi dengan aplikasi Blynk yang membuat petani dapat memantau data suhu, kelembapan, dan pengoperasian pompa secara otomatis maupun manual.

Pelatihan yang dilakukan oleh tim PPM ini ternyata disambut baik oleh para peserta. Menurut keterangan dari Jalaluddin selaku perwakilan petani, pelatihan ini sangan membantu karena menambah wawasan petani dan mengembangkan cara berpikir milenial karena memanfaatkan gawai untuk memantau kondisi pertaniannya.

Menurut keterangan Dr. Aep Supriyadi sebagai ketua tim PPM, otomasi ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan permasalahan di lapangan. Dosen Unjani, Irvan Budiawan dan Dede Irawan menambahkan, diperlukan adanya upaya untuk menyiapkan ketersediaan SDM yang memiliki keterampilan membangun sistem otomasi pertanian, khususnya dalam kelompok tani. Salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan berkala. Harapannya, dengan adanya pelatihan tersebut, terbentuk kader-kader petani yang memiliki keahlian dalam emmbangun dan memelihara sistem otomasi pertanian, khususnya di wilayah Jatinangor dan Cimah, Jawa Barat.

*Artikel ini telah dipublikasi di Media Indonesia rubrik Rekacipta ITB, tulisan selengkapnya dapat dibaca di laman https://pengabdian.lppm.itb.ac.id

Reporter: Camilla Rosanti Budimansyah (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)

Sumber foto: Rekacipta Media Indonesia