Rektor Halalbihalal dengan Sivitas Akademika SBM ITB

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id--Rektor Institut Teknologi Bandung Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., bersilaturahmi dan halalbihalal dengan civitas akademika Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB pada Rabu (18/5/2022). Halalbihalal tersebut mengambil tema "Indahnya Kembali Fitrah, Menuju Kesempurnaan Ibadah" dan diisi oleh Ustaz Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A.

Pada momen halalbihalal tersebut Rektor menyampaikan, jika menengok ke belakang kita akan dapati bagaimana para pendiri ITB bekerja keras untuk membesarkan ITB di tengah-tengah adanya berbagai keterbatasan infrastruktur dan kesulitan-kesulitan ekonomi di masa itu.

"Bukan hanya keterbatasan fasilitasi laboratorium, melainkan juga keterbatasan ketersediaan buku-buku teks. Tetapi dengan ‘semangat kejuangan’ yang sangat tinggi yang disertai dengan keikhlasan dan sikap amanah, para pendiri ITB telah berhasil menegakkan dan membesarkan ITB," kata Rektor.

Ia mengatakan, "Saya percaya, tanpa semangat kejuangan, keihklasan dan amanah dari para pendiri ITB, akan sulit bagi kita, para generasi belakangan, untuk bisa meraih prestasi-prestasi pada hari ini, dan di masa-masa depan."

Di bidang psikilogi modern, lanjut Rektor, ada sebuah konsep yang berkaitan dengan self-development, yang dikenal dengan ‘growth mindset’. Konsep ini dipopulerkan antara lain oleh psikolog dari Stanford University, Carol Dweck. "Gagasan dari Dweck adalah, kira-kira, bahwa manusia itu memiliki faktor-faktor internal yang dapat mendorong dan menggerakkan dirinya untuk terus bergerak maju, meskipun menghadapi berbagai keterbatan/kendala. Faktor-faktor internal itu berkaitan dengan cara pandang atau persepsi," ujarnya.

Hal tersebut dimisalkan ketika seseorang percaya bahwa kemampuan dirinya terbatas, bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk membawa perubahan, maka orang itu akan berhenti untuk berupaya. Inilah yang disebut sebagai ‘fixed mindset’. Tetapi, kata Prof. Reini, kalau orang itu percaya bahwa kemampuan dirinya masih bisa dikembangkan lagi, maka dia akan mengupayakan cara-cara baru untuk meningkatkan kemampuan dirinya.

"Saya percaya bahwa ibadah, sebagaimana diuraikan oleh Gus Wafiq, merupakan faktor internal yang penting bagi kita untuk membentuk ‘growth mindset’. Kesiapan kita untuk ‘bekerja lebih’, ‘memberi lebih’, dan disertai sikap amanah demi terwujudnya kemaslahatan yang lebih luas, merupakan faktor internal yang memacu self-development diri kita," tuturnya.