Rektor ITB: IPTEKS Sebagai Kekuatan Bagi Kemajuan Bangsa Indonesia
Oleh Shinta Michiko Puteri
Editor Shinta Michiko Puteri
Memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu di salah satu institusi pendidikan tinggi yang terbaik di Indonesia, menjadikan mahasiswa-mahasiswanya memiliki tanggung jawab lebih untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan bangsa Indonesia. "Indonesia membutuhkan kontribusi terbaik kalian, para mahasiswa terbaik bangsa," ujar Rektor ITB dalam sambutannya. Untuk itu, Rektor ITB menganjurkan agar mahasiswa ITB selalu mengimplementasikan prinsip kerja 5As (Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Mawas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas).
Kemajuan-kemajuan IPTEKS terpaut erat dengan kemajuan-kemajuan peradaban dan kemanusiaan. Perkembangan IPTEKS telah memungkinkan penyingkapan misteri alam semesta, eksplorasi sumber daya alam untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat, serta ekspresi jati diri dan cita-cita manusia. Tantangan yang harus dihadapi bersama adalah bagaimana melalui perkembangan IPTEKS, mengangkat posisi bangsa Indonesia ke dalam jajaran bangsa-bangsa maju di dunia. Agar menimbulkan efek yang signifikan terhadap kemajuan bangsa, upaya pengembangan IPTEKS harus ditempu dalam lintasan-lintasan yang terpadu dan terintegrasi yang merupakan intisari dari gagasan "inovasi".
Perbedaan karakteristik bangsa berimplikasi pada perbedaan peluang-peluang untuk mengintegrasikan penelitian dan pengembangan serta pemanfaatan IPTEKS. Di Indonesia, keintegrasian hal-hal tersebut telah menjadi amanat Undang-Undang mengenai Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang diterbitkan tahun 2002. Pemerintah Indonesia juga telah menyusun Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang merupakan dokumen panduan bagi perencanaan ekonomi Indonesia dalam kurun waktu 2011-2025.
Integrasi penelitian dan pengembangan serta pemanfaatan IPTEKS merupakan kunci untuk menjadikan IPTEKS sebagai kekuatan dan kemajuan bangsa Indonesia. "Dan kunci tersebut akan berada pada mahasiswa-mahasiswa yang sekarang berdiri di depanku ini," tambah Rektor ITB. Semangat yang unggul, kreativitas yang murni, wawasan yang luas, visi akan kemajuan, serta sanggup memahami permasalahan dalam pluralitas perspektif menjadi modal utama dalam menjadi pemimpin bangsa.
"Manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu di lingkungan ITB. Berinteraksilah dengan para dosen, sesama mahasiswa, dan alumni, maka saudara akan mendapatkan sumber pembelajaran yang kaya. Melalui interaksi juga saudara akan menemukan dan mengenali perbedaan-perbedaan yang dapat dijadikan bahan pembelajaran. Tidak lupa, bahwa interaksi sosial tersebut akan menjadi sumber pembelajaran yang berharga jika didasarkan pada sikap saling menghormati, peduli, dan saling berbagi," ujar Rektor ITB di penghujung sambutannya.
Pada tahun ini ITB telah menerima sejumlah mahasiswa baru untuk tahun akademik 2011/2012 yang terdiri dari 3400 orang mahasiswa pada strata pendidikan sarjana, 1601 orang pada strata pendidikan Magister, dan 216 orang pada strata pendidikan Doktor yang berasal dari seluruh penjuru tanah air, bahkan dari mancanegara. Hal ini merupakan bukti bahwa ITB adalah universitas nasional yang mulai mewujudkan dirinya menjadi universitas internasional atau bertaraf global.