Rektor ITB Jadi Pembicara di STS Forum 2024, Bahas Integrasi AI dalam Pendidikan

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

KYOTO, itb.ac.id – Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menjadi pembicara di 21st Annual Meeting Science and Technology in Society (STS) Forum 2024, yang berlangsung di Kyoto International Conference Center, Kyoto, Jepang, 6-8 Oktober 2024. Dalam kegiatan tahun ini, ITB menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari komitmen ITB dalam pengembangan AI dalam tridarma perguruan tinggi.

STS Forum adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2004 oleh Koji Omi, mantan Menteri Keuangan dan mantan Menteri Negara Kebijakan Sains dan Teknologi di pemerintahan Jepang. Organisasi ini bertujuan menyediakan platform bagi para pemimpin dunia di berbagai bidang, baik pemangku kebijakan, akademisi, maupun pihak industri untuk berkumpul dan berdiskusi terkait sains, teknologi, dan peranannya untuk masa depan.

Salah satu alasan terbentuknya STS Forum karena aktivitas manusia yang terus meningkat sehingga membawa perubahan besar terhadap planet bumi. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi yang mengikis sumber daya yang terbatas telah memperdalam kesenjangan. Meski ilmu pengetahuan dan teknologi berkontribusi terhadap perkembangan peradaban, namun berbagai persoalan baru kerap bermunculan sehingga menimbulkan kegelisahan tentang masa depan.

Adapun pertemuan tahunan global STS Forum ke-21 ini dihadiri sekitar 1.400 pemimpin global dalam bidang sains dan teknologi, pemangku kebijakan, bisnis, 8 pemenang nobel, hingga media dari lebih dari 80 negara, kawasan, dan organisasi internasional. Pada tahun ini, STS Forum membahas sejumlah hal, meliputi AI, The Digital Age, Basic Science, Global Health, Biotechnology, Food and Water, Energy, hingga Climate Change.

Adapun Prof. Reini menjadi pembicara dalam hal "AI in Education". AI mengubah setiap aspek kehidupan. Perguruan tinggi harus dapat beradaptasi dan berdampingan dengan AI, memanfaatkannya, hingga mengembangkannya untuk kesejahteraan masyarakat.

Prof. Reini membahas sejumlah hal mengenai AI for Education di ITB. Berdasarkan jumlah publikasi per bidang studi di ITB dari tahun 2019-2024, empat bidang tertinggi meliputi Engineering, Physics and Astronomy, Computer Science, Environmental Science, dan Earth and Planetary Sciences.

Selain itu, ITB memiliki pusat AI (ITB AI Center) yang berfokus pada Intelligent Control Methods/Robotics, Cognitive Artificial Intelligence, Computer Vision, Fintech AI, Fair AI, dan lain-lain.

ITB pun kerap melakukan kegiatan yang membahas AI, salah satunya melalui ITB Talks: AI for Education, yang digelar pada 7 Agustus 2024 dengan menghadirkan pembicara dari Malaysia dan Australia.

Selain itu, fokus riset mengenai AI di ITB meliputi Research on Structured Data, Research on Computer Vision, Research on Autonomous Robot/Vehicle, AI for Education, Research on Speech Processing, Research on Text Processing, Autonomous Electric Car, Predicting Indonesia Citizen, Purchasing Power, Surveillance Analytics, hingga Couser Audio Transcription.

ITB pun terlibat dalam proyek AI lainnya, di antaranya mengembangkan sistem berbasis AI untuk diagnosis dan perawatan medis; menciptakan solusi berbasis AI untuk pertanian, seperti pemantauan tanaman dan prediksi hasil panen; mengembangkan robot AI untuk berbagai aplikasi, seperti pencarian, penyelamatan, serta manufaktur; dan mengembangkan pencocokan wajah, deteksi Covid-19, penganalisis hoaks, biometrik suara, LLM, dan NLP.


Dalam pendidikan, ITB mengintegrasikan AI pada kurikulum secara bertahap, baik untuk mahasiswa, tenaga pendidikan, dan tenaga kependidikan. Hal ini tidak terlepas dari ITB yang berperan besar untuk dapat menyiapkan mahasiswa maupun lulusannya siap dengan perkembangan AI ke depan.

Saat ini, ITB sedang dalam tahap peningkatan kompetensi dan awareness potensi AI dalam pendidikan tinggi, baik untuk pendidikan, riset, maupun pengabdian dan operasional. Saat ini, tengah dikembangkan panduan yang bertujuan mengarahkan penggunaan AI dalam meningkatkan efisiensi dan kemampuan dalam berbagai bidang, merangsang inovasi dengan tetap mengedepankan kriteria etika dan integritas akademik.

Dalam pendidikan, kurikulum 2024 di ITB mulai mengintegrasikan AI dalam konten maupun kegiatan belajar mengajar. Sebagai dasar kompetensi, mulai semester I 2024/2025 akan dibuka mata kuliah Literasi Data dan AI untuk mahasiswa dari setiap prodi sehingga seluruh lulusan ITB memiliki kompetensi dasar AI. Kompetensi dasar ini akan dilengkapi dengan integrasi AI dalam kurikulum sesuai dengan kebutuhan keilmuannya. Dalam proses belajar mengajar, AI diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan kemampuan dalam berbagai hal dengan penggunaan yang meningkatkan kompetensi mahasiswa serta menjunjung integritas akademik. Hasilnya, AI meningkatkan kemampuan mahasiswa, bukan meningkatkan ketergantungan terhadap AI.

#sts forum 2024 #itb #reini wirahadikusumah #jepang #ai