Rektor ITB Tinjau Pembangunan Gedung Baru di Kampus Jatinangor
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., berserta jajaran meninjau pembangunan dua gedung dan area parkir motor yang tengah berlangsung di ITB Kampus Jatinangor, Selasa (11/6/2024). Gedung tersebut yakni Integrated Laboratory (Laboratorium Terpadu) dan Laboratorium Bersama Teknologi Bahan Energi Baru dan Metalurgi kerja sama ITB, GEM, dan Central South University (CSU).
Direktur ITB Kampus Jatinangor, Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., mengatakan, pembangunan tersebut sebagai upaya ITB untuk terus meningkatkan atmosfer akademik.
"ITB akan terus mengembangkan diri, terutama academic atmosphere di ITB Kampus Jatinangor agar terus meningkat," katanya.
Sebelumnya, ITB, GEM, dan CSU, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembangunan laboratorium tersebut di Gedung Rektorat ITB, Rabu (13/12/2023). Kolaborasi pembangunan laboratorium bersama ini selaras dengan visi dari kerja sama Indonesia dan Tiongkok dalam bidang sains serta teknologi. Nantinya, laboratorium ini akan berfokus pada penelitian bahan energi terbarukan, penelitian bahan-bahan mineral berharga, green energy, hingga mempromosikan bidang pertambangan di Indonesia.
Program laboratorium bersama ini merupakan yang pertama di dunia dalam bidang teknologi bahan energi terbarukan serta metalurgi. Kerja sama ini dapat semakin mengeksplor berbagai kekayaan alam serta sumber energi di Indonesia, termasuk energi terbarukan. Energi terbarukan sendiri dapat dimanfaatkan untuk berbagai perkembangan industri di masa yang akan datang, termasuk di bidang kesehatan dan medis.
"Ini akan menjadi satu lab yang sangat modern, semua devices yang canggih yang kaitannya dengan analisis kimia dan fisik akan ada di sana," katanya.
Adapun Integrated Laboratory akan terdapat berbagai fasilitas yang menunjang kegiatan pendidikan hingga penelitian. Rencananya, di lab tersebut akan ada fasilitas seperti studio, teaching factory, maupun hal-hal yang terkait dengan rekayasa kehutanan hingga teknik industri.
"Untuk meningkatkan atmosfer akademik yang baik, tidak hanya ada fasilitas mahasiswa, tetapi juga untuk dosen sehingga dosen tetap aktif dalam penelitian. Sehingga Integrated Lab ini poinnya adalah bagaimana supaya dosen-dosen yang ingin melakukan penelitian, kajian terkait bidang-bidang tertentu, difasilitasi di lab ini," katanya.
Sementara itu, area parkir dibangun untuk menunjang fasilitas sarana parkir yang saat ini masih terbatas. Area tersebut rencananya akan memiliki daya tampung 1.500 motor.