“Renstra” Sebagai Tonggak Transformasi ITB 2025
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Salah satu topik yang dibahas dalam ITB Talks “Kabar Terkini Seputar Kampus: Bersama Kita Raih Peluang” adalah mengenai Rencana Strategis ITB 2021-2025. Kehadiran “Renstra” merupakan wujud transformasi yang sedang dilakukan oleh ITB.
Tim Transformasi ITB 2021-2025 yang diketuai oleh Prof. Dr. Delik Hudalah, S.T., M.T., M.Sc., bertugas mewujudkan cita-cita ITB dalam lima tahun ke depan menjadi institusi unggulan dari berbagai aspek. Tim Transformasi ITB dengan program unggulannya, Rencana Strategis (Renstra), akan menjadi panduan ITB dalam menerjemahkan visi dan misi yang ITB miliki. Renstra tersebut merupakan renstra lanjutan yang telah dijalankan pada periode sebelumnya. Tentunya Renstra ini berpegang teguh kepada lima prinsip transformasi.
“Prinsip transformasi antara lain sistemik berarti harus melihat ITB sebagai satu kesatuan tubuh, kemudian efisien berarti perubahan yang dilakukan maksud akhirnya dengan produktivitas semaksimal mungkin, yang ketiga profesional artinya dengan cara menyerahkan segala urusan yang kompeten pada bidangnya, lalu mutakhir berarti perlu memaksimalkan cara-cara terbaru untuk memfasilitasi cara menangani masalah, dan terbuka yakni dengan cara menghilangkan sekat-sekat dan hambatan yang bisa menghambat mobilitas kita juga menghambat kolaborasi,” ujar Prof. Delik selaku ketua Tim Transformasi ITB 2021-2025, dalam acara ITB Talks ke-6, Kamis (6/5/2021).
Prof. Delik mengatakan, agar Renstra memiliki visibilitas yang nyata, program ini akan membagi lima tahun menjadi empat tema besar penting. Pada tahun 2021-2022 awal terlaksananya program Renstra lebih dititikberatkan pada inisiasi program dengan efisiensi pengelolaan sumber daya dengan penekanan pada human capital. Salah satu upaya yang diberikan ITB yakni dengan penyelenggaraan berbagai beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa seperti KIP-K, potongan UKT, beasiswa mitra, dan masih banyak lagi.
Kemudian pada tahun berikutnya 2022-2023 mulai merealisasikan pusat-pusat unggulan berkelas dunia dengan cara meningkatkan sinergitas internal dan inovasi rekrutmen staf berkualifikasi dengan nilai-nilai kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional artinya memandang masa depan lebih antisipatif, dinamis, dan terbuka. Dan juga adanya digitalisasi dari sarana yang tersedia seperti pemutakhiran LMS (Learning Management System) dan pemanfaatan perpustakaan berbasis digital untuk menciptakan akses pendidikan yang tanpa batas (borderless).
Reporter: Lukman Ali (TPB/FTMD, 2020)