Respons Kebutuhan Psikologis Mahasiswa, SBM ITB Gelar Sesi Konseling Psikologi Gratis untuk Mahasiswa

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Salah seorang psikolog sedang memberikan layanan konseling kepada mahasiswa SBM ITB pada Rabu (21/6/2023)
(Sumber: Muhammad Fajrin Mubarak)

BANDUNG, ITB.ac.id—SBM ITB berkolaborasi dengan Ikatan Mahasiswa Kewirausahaan (IMK) “Artha” dan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia menggelar Sesi Psikologi Gratis kepada mahasiswa pada Rabu (21/7/2023) di Labtek XIX Gd. Freeport SBM ITB. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mental mahasiswa.

Pemberian psikologi gratis dilakukan sebagai respons atas kebutuhan mahasiswa akan layanan psikologi yang semakin tinggi. Banyak mahasiswa merasa memerlukan bantuan, tetapi terkendala oleh biaya konsultasi yang tinggi atau rasa tidak nyaman dalam berbagi perasaan kepada seorang psikolog. Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang untuk menyediakan layanan psikologi tanpa biaya yang dapat diakses oleh seluruh mahasiswa SBM ITB.

"Kami menyadari bahwa kesehatan mental sangat penting bagi mahasiswa. Mereka sering menghadapi tekanan dan stres yang tinggi dalam menghadapi tuntutan akademik dan kehidupan sehari-hari. Melalui acara ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan mereka serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental," ujar Ketua Panitia Pelaksana yang merupakan mahasiswa Kewirausahaan 2024, Frederika Amelia.

Sementara menurut Ermilda, seorang psikolog yang terlibat dalam acara ini, menjelaskan bahwa konsultasi dengan seorang psikolog tidak hanya diperlukan saat mengalami gangguan mental, tetapi juga untuk mengembangkan potensi individu. Perubahan perilaku yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti insomnia atau penurunan konsentrasi, dapat menjadi tanda bahwa seseorang perlu bantuan dari seorang ahli.

Terkadang individu tidak menyadari kondisinya sendiri, namun lingkungan sekitar mereka peka terhadap perubahan tersebut. Dalam kasus seperti itu, peran seorang ahli psikologi sangatlah penting.

Salah seorang psikolog sedang memberikan layanan konseling kepada mahasiswa SBM ITB pada Rabu (21/6/2023)
(Sumber: Muhammad Fajrin Mubarak)

Salah satu peserta, Luthfi Rahman, mengaku, setelah mengikuti kegiatan ini, ia merasa lebih baik dan lebih paham mengenai core dari masalah yang dihadapinya sekarang.

"Meskipun sekarang orang-orang sudah aware dengan mental health, tapi tetap saja banyak yang masih takut buat ke psikolog. Kadang sering menyimpulkan kalau mereka ada problem mental, ketika dibawa ke psikolog, ternyata nggak begitu," sebut Luthfi.

Frederika pun berharap sesi psikolog tersebut bisa berlanjut, karena memberikan dampak konkret yang baik kepada mahasiswa. Ia juga berharap kepada ITB dapat memberikan layanan yang sama kepada seluruh mahasiswa ITB, mengingat hal ini menjadi urgensi yang mendesak saat ini.

"Kolaborasi ini diharapkan memberikan kontribusi saling menguntungkan bagi mahasiswa, institusi, dan profesi lainnya, terutama para psikolog klinis, dalam memajukan pendidikan Indonesia," kata Frederika.

Reporter: Bashravie Thamrin (Manajemen, 2024)