Sanitation Heroes ITB Bangun Bak Penangkap Mata Air, Solusi Air Bersih Kampung Lebak Kaso, Sumedang

Oleh Raihan Zhafar - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Kondisi akhir bak penangkap mata air di Kampung Lebak Kaso, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (1/6/2024). (Tim Dokumentasi Sanitation Heroes)

SUMEDANG, itb.ac.id - Sejumlah mahasiswa dari berbagai jurusan yang tergabung dalam kelompok pengabdian masyarakat bernama “Sanitation Heroes” melakukan aksi pengamanan air minum dengan membangun bak penangkap mata air serta sistem transmisinya di Kampung Lebak Kaso, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Kegiatan ini diinisasi oleh Raihan Muhammad Alif, mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, dan kawan-kawan. Persiapan kegiatan ini memakan waktu selama dua bulan dari Maret hingga April dan pelaksanaannya selama tiga bulan pada 23 Mei hingga 31 Juli 2024.

Program pembangunan bak mata air ini dilakukan karena pemanfaatan air tanah dari mata air di RW 03 Kampung Lebak Kaso dinilai belum optimal dan tidak sesuai dengan standar akses air minum yang aman.

“Sebelumnya akses pemanfaatan air dari mata air hanya dengan pipa yang dialirkan ke keran pada fasilitas umum untuk mandi dan cuci serta ke beberapa rumah warga yang menggunakan selang sendiri. Air tersebut mengalir secara terus-menerus walau sedang tidak digunakan, sehingga banyak air yang terbuang. Selain itu, pipa penangkap tidak dapat menjamin keamanan kualitas air,” ujar Raihan Muhammad Alif, Ketua Sanitation Heroes.

Bak penangkap mata air ini merupakan salah satu aspek dari Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan (SPAM BJP) yang dapat mewujudkan akses aman air minum masyarakat tanpa sistem perpipaan. Bak penangkap mata air didesain untuk melayani 120 orang yang sebelumnya menggunakan keran umum.

“Dengan rencana jumlah masyarakat yang dilayani sebanyak 120 orang dan standar kebutuhan air penduduk pedesaan sesuai SNI sebesar 60 liter per orang per hari, bak penangkap mata air ini idealnya mampu menampung 8,6 m^3/hari. Namun dikarenakan keterbatasan lahan pada kondisi riil, bak penampung mata air yang dapat dibangun sebesar 3 m^3 dengan tambahan bak penampung air dengan kapasitas total sebesar 10 m^3,” ujar Muhammad Fadli Fauzi, tim proyek Sanitation Heroes.

Ilustrasi rencana sistem transmisi dari bak penampung mata air ke reservoir di Kampung Lebak Kaso, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. (Tim Dokumentasi Sanitation Heroes)

Selain bak penangkap, Kelompok Sanitation Heroes yang beranggotakan 7 orang mahasiswa juga mengadakan sistem transmisi dengan pipanisasi dari bak penangkap mata air hingga reservoir yang berjarak 30 meter. Pipanisasi sistem transmisi ini dilakukan dengan menggunakan pipa HDPE.

Pengerjaan bak penangkap mata air, pipanisasi sistem transmisi, dan bak penampung air selesai pada pada tanggal 18 Juni 2024. Kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan sistem pengelolaan infrastruktur air minum yang dilakukan dengan diskusi bersama warga.

“Setelah didiskusikan dengan para stakeholders dan beberapa warga Kampung Lebak Kaso, bak penangkap mata air akan dikelola oleh Ketua RT 03, Pak Nepi, karena lokasi rumahnya berdekatan dengan mata air. Pak Nepi bersedia bekerja secara sukarela sehingga tidak ada biaya iuran yang dikenakan warga. Prosedur operasionalnya juga sudah dijelaskan kepada Pak Nepi yang meliputi jadwal dan durasi pengisian bak dan penutupan aliran ke bak penampung agar air tidak meluap,” ujar Emilliana Khairiah, sekretaris program Sanitation Heroes.

Selain program pembangunan, kegiatan ini diselingi dengan kegiatan kemasyarakatan lainnya, yaitu edukasi dan sosialisasi. Kegiatan ini mendapatkan respons yang baik dari masyarakat setempat.

“Terima kasih banyak mahasiswa ITB sudah membantu warga di sini, salah satunya dalam meningkatkan akses air bersih, semoga sukses terus perkuliahanya dan dibalas kebaikannya oleh Allah SWT.” ujar Pak Nepi, ketua RT 03 Kampung Lebak Kaso.

Mahasiswa dan warga sedang membangun bak mata air bersama di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa (25/5/2024). (Tim Dokumentasi Sanitation Heroes)

Mahasiswa yang ikut kegiatan ini juga merasakan manfaat dengan mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari dengan praktik langsung di lapangan dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat.

Reporter: Raihan Zhafar (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)