Satoe Indonesia: Kini Semua Orang Bisa Berkebun
Oleh Muhammad Hanif
Editor Muhammad Hanif
Banyaknya lahan pertanian di perkotaan yang dialihfungsikan menjadi bangunan-bangunan membuat lahan pertanian sudah jarang dijumpai. Hal tersebut yang menjadi latar belakang program yang bertema semua orang bisa berkebun ini. "Target proyek ini adalah kalangan menengah kebawah di perkotaan sehingga diharapkan dapat membantu mempercepat kemandirian keluarga akan bahan pangan dan menggerakkan semangat berkewirausahaan," ujar Azharia Sophiani (Sekolah Bisnis dan Manajemen 2013) selaku project director.
Proyek yang telah terlaksana di Kantor Kelurahan Lebak Siliwangi dan Sanggar Tari Mitra ini diharapkan dapat lebih memicu semangat masyarakat untuk mengikuti program ini ketika masa panen tiba. "Ketika masa panen tiba, kami berharap menarik perhatian warga sehingga ikut melaksanakan program ini di pekarangan rumahnya," ungkap Shavira Airin, relawan Satoe Indonesia.
Untuk proyek kali ini, Satoe Indonesia fokus memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami sayur mayur. Media tanamnya bermacam-macam mulai dari paralon, pot, poly bag, hingga kaleng bekas. Dengan peralatan sederhana ini, Azharia mengharapkan masyarakat dapat segera mengikuti program ini dan kebutuhan pangan terutama sayuran dapat terpenuhi secara mandiri.
Kolaborasi dengan Masyarakat
Untuk menyukseskan program ini panitia Satoe Indonesia bekerjasama dengan mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Padjajaran, Shavira Airin, sebagai penyuluh program. Selain itu panitia juga berkoordinasi dengan Lurah Lebak Siliwangi, Nur Shomaddin dan Uum, pemilik Sanggar Mitra dalam mengadakan penyuluhan, pelaksanaan, dan pemantauan proyek.
Program yang sudah direncanakan tiga bulan yang lalu ini dipersiapkan dengan matang. Menurut Aliekha Tierandha (Sekolah Bisnis dan Manajemen 2014) selaku project manager, panitia telah mempersiapkan dari pembentukan anggota tim, pemikiran ide, hingga melakukan riset untuk tempat yang cocok untuk mengimplementasikan proyek ini.