Satoe Indonesia Regeneration Challenge, Upaya Mengabdi pada Negeri
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Puluhan mahasiswa dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program Satoe Indonesia Regeneration Challenge (SIRC) 2018. Program ini dilaksanakan di Desa Cikawari, Kabupaten Bandung, 13-14 Oktober 2018.
Satoe Indonesia merupakan sebuah organisasi intra di SBM-ITB yang bergerak di bidang pengabdian masyarakat. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa SBM 2021 sebagai peserta, dan mahasiswa SBM angkatan 2019 dan 2020 sebagai panitia. "Kegiatan ini bertujuan untuk merekrut anggota baru dari Satoe Indonesia," kata Rafly Hanggara SBM'20, ketua pelaksana dalam kegiatan ini.
Berbagai kegiatan yang berhubungan dengan sosial masyarakat dilaksanakan oleh seluruh peserta SIRC 2018. Di hari pertama, peserta mengunjungi Sekolah Dasar Negeri Cikawari untuk melakukan kegiatan Kelas Inspirasi. Mereka mengajar anak-anak tentang bahasa Inggris, juga pentingnya bermimpi dan bercita-cita setinggi mungkin.
Berdasarkan keterangan dari guru di sekolah terkait, tak jarang siswa yang lulus dari sekolah ini langsung melanjutkan ke jenjang pernikahan. Berdasarkan kekhawatiran tersebut, Satoe Indonesia hendak memberikan motivasi kepada siswa di sekolah tersebut untuk agar mereka dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi.
Beragam interaksi dilakukan peserta dengan siswa, mulai dari bernyanyi bersama, bermain peran, lomba cerdas cermat, hingga bercerita. Tak lupa untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa SDN Cikawari, mereka juga diminta untuk maju ke depan dan mengulas kembali materi yang diajarkan.
Selepas mengajar, seluruh peserta melaksanakan kegiatan social mapping di beberapa rukun warga Dusun Cikawari. Mereka terbagi atas tujuh kelompok yang disebar ke beberapa titik. Mereka menganalisis, mewawancara, dan mengobservasi masyarakat terkait empat aspek, yaitu kesehatan, ekonomi dan mata pencaharian, informasi dan teknologi, serta pendidikan. Berbagai informasi mengenai Desa Cikawari berhasil dikumpulkan oleh peserta setelah melakukan observasi selama kurang lebih sembilan puluh menit. Social mapping ini akan menjadi proyeksi bagaimana Satoe Indonesia akan mengelola kegiatannya selama satu tahun ke depan.
Tak sedikit dari peserta yang menemukan permasalahan cukup serius di desa tersebut, mulai dari betapa sedikitnya tenaga medis, kesulitan akses informasi dan sinyal, pendidikan masyarakat yang masih belum merata, hingga budaya masyarakat yang menikahkan anaknya di usia dini.
Setiap kelompok kemudian menjelaskan tentang hasil temuannya masing-masing di malam hari saat kegiatan makrab, atau malam keakraban. Keesokan harinya, kegiatan diawali dengan pengumuman kelompok terbaik dan penghargaan untuk setiap kelompok atas upayanya mengikuti kegiatan SIRC dengan serius.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan poin ketiga dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu, upaya ini juga merupakan salah satu bentuk nyata dari kontribusi mahasiswa untuk pemerataan pendidikan di Indonesia.
Reporter: Moch. Akbar Selamat