Sekilas KRI 2005 (2) - Seleksi Ketat, ITB Berjaya
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Dalam Kontes Robot Indonesia kali ini (KRI) 2005, diadakan dua kali penyaringan. Pertama adalah penyaringan proposal. Tiap perguruan tinggi di Indonesia berhak mengirimkan maksimal lima proposal dari lima tim yang berbeda. Namun, jumlah maksimal proposal dari satu perguruan tinggi yang sama yang diizinkan lolos dari tahap pertama ini hanya dua tim. Untuk KRI 2005 ini, ternyata dari ITB terdapat delapan proposal sehingga otomatis tiga proposal dengan nilai terendah gugur.
Selanjutnya lima proposal dari ITB yang bertahan ternyata semuanya pantas lolos tahap pertama. Namun, jumlah maksimal proposal dari satu perguruan tinggi yang sama yang diizinkan lolos dari tahap pertama ini hanya dua tim. Karenanya, terpaksa yang hanya lolos adalah dua tim dengan nilai tertinggi pertama dan kedua. Peraturan ini memang sengaja dibuat demi meratakan kesempatan bagi perguruan tinggi dari seluruh Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam kontes robotik ini dan menghilangkan ketidakadilan bahwa KRI didominasi oleh tim dari beberapa perguruan tinggi yang sudah mapan saja. Jadi tantangannya untuk perguruan tinggi sekelas ITB adalah persaingan yang berat antar sesama tim dari ITB juga.
Dari ITB telah lolos Tim Nusantara dan Tim Anjio, keduanya dari Departemen Teknik Mesin ITB. Salah satunya, Tim Nusantara dari Lab Robotik Departemen Mesin ITB meraih nilai tertinggi dalam seleksi proposal kemarin.
Penyaringan tahap pertama ini meloloskan 52 proposal. Berikut ini adalah daftar ke-52 tim yang lolos tahap pertama (diurutkan berdasarkan alfabet):
1 AKPRIND Yogyakarta CAYLENDRA
2 Institut Teknologi Bandung ANJIO *
3 Institut Teknologi Bandung Nusantara
4 Institut Teknologi Sepuluh Nopember BHARABUDARA *
5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember RAY - VA
6 Joint Program BA Malang MANDAR GEAR *
7 Politeknik Batam DAS
8 Politeknik Caltex Riau Free Hg
9 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ASKAF I
10 Politeknik Gajah Tunggal BELALAI
11 Politeknik Manufaktur Bandung Dechtronics
12 Politeknik Manufaktur Bandung PIONEER-X
13 Politeknik Manufaktur Timah A-MANK
14 Politeknik Negeri Bandung PRISMA
15 Politeknik Negeri Bandung REAL HANO-MAN *
16 Politeknik Negeri Banjarmasin B-KATAN FIGHTER *
17 Politeknik Negeri Jakarta GENGHIS KHAN
18 Politeknik Negeri Jakarta TANKER wA2 *
19 Politeknik Negeri Malang TOBOR UTAS
20 Politeknik Negeri Padang Banddhy Padang
21 Politeknik Negeri Samarinda ENGGANG
22 Politeknik Negeri Semarang ETT_NIC
23 Politeknik Negeri Semarang KHON-SA
24 Politeknik Negeri Ujung Pandang TEDONG
25 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya THE ANCHOR
26 Politeknik Sakti Inspector Gadget
27 Politeknik Swadharma FALLUZA
28 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Angle-21
29 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta GONDES 03
30 STIKOM Surabaya CAKRA BIRAWA
31 STT Telkom TERAMICA
32 Universitas Atmajaya Yogyakarta THE OJADUL'S
33 Universitas Brawijaya BATTOU_ZAI
34 Universitas Brawijaya G_Bril
35 Universitas Budi Luhur BLUFTI
36 Universitas Gadjah Mada BLANGKON
37 Universitas Gadjah Mada JOGLO
38 Universitas Hasanuddin SNIPER
39 Universitas Indonesia Maximum Balance
40 Universitas Indonesia NADIA
41 Universitas Islam As-Syafi'iyah ROBO FT2005-UIA
42 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ETNIC 205
43 Universitas Jember D'PIONEER TEAM
44 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya G_RAF
45 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya NO 12 MA
46 Universitas Muhammadiyah Jember GeDeX
47 Universitas Muhammadiyah Malang LOU SHIE SHUAN
48 Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka BINTANG-07
49 Universitas Negeri Jakarta RODEO 03
50 Universitas Negeri Yogyakarta RDB-88
51 Universitas Pendidikan Indonesia ROBOTNIC 2027
52 Universitas Surabaya der Mullend *
Tim yang diberi tanda asterik (*) diharuskan mengganti nama robotnya sehingga pantas mewakili Indonesia bila kelak maju ke ABU Robocon 2005.
Evaluasi tahap pertama ini dilakukan secara "Blind Review." Jadi para juri menilai proposal tanpa tahu dari mana tim ini berasal.
Selanjutnya, evaluasi kedua dilakukan melalui kunjungan atau visitasi ke lokasi yang telah ditentukan. Tim yang lolos tahap kedua dan mengikuti acara KRI 2005 akan mendapatkan dana bantuan pembuatan robot sebesar empat juta dan akomodasi ke Jakarta.
Menurut rencana, 32 tim akan lolos ke KRI - 2005 di Balairung, Universitas Indonesia. Selain juara pertama, KRI juga memberikan pengharggaan pada runner-up, peserta dengan teknik/desain terbaik serta perserta dengan ide/inovasi terbaik. Juara pertama akan memperoleh piala bergilir KRI, Sambhawana Pratimacala dan mewakili Indonesia dalam ABU Robocon 2005, Beijing, RRC.
krisna murti
3/2/05 09.45pm